Salin Artikel

DLH DKI Pastikan Bakal Dirikan RDF Plant di Rorotan pada 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto memastikan jajarannya akan mendirikan refuse-derived fuel (RDF) plant di Rorotan, Jakarta Utara, pada tahun depan.

"Mudah-mudahan itu (RDF plant) bisa kami bangun di tahun depan untuk konstruksinya," ujar Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2023).

"Lokasinya, InsyaAllah kalau enggak ada halangan, itu di Rorotan," sambungnya.

Ia mengungkapkan, lahan di Rorotan itu merupakan aset Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI.

Jajarannya telah berkoordinasi dengan jajaran Distamhut DKI agar lahan itu bisa digunakan sebagai lokasi RDF plant baru.

Menurut Asep, penyerahan serah terima penggunaan aset berupa lahan itu akan berlangsung dalam waktu dekat.

"Kalau proses serah terima dari Distamhut DKI ke kami, itu bukan hibah, jadi serah terima penggunaan aset. Itu (serah terima penggunaan aset) bisa segera dilaksanakan," urainya.

Asep mengeklaim, lahan di Rorotan tersebut jauh dari permukiman.

DLH DKI, kata dia, secara keseluruhan bakal menggunakan 6 hektare lahan sebagai lokasi RDF plant baru.

"Lahannya kosong dan jauh dari permukiman. Yang bisa kami gunakan sekitar 6 hektare," sebutnya.

Asep sebelumnya berujar, DLH DKI memang memutuskan untuk fokus membangun RDF plant daripada membangun intermediate treatment facility (ITF).

Keduanya diketahui merupakan program penanganan penumpukan sampah di Ibu Kota.

Menurut dia, terdapat beberapa alasan mengapa DLH DKI lebih fokus membangun RDF plant baru.

Salah satunya adalah DLH DKI Jakarta disebut mampu membangun RDF Plant di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, dalam waktu 1,5 tahun.

RDF plant juga disebut bisa memproduksi bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda (RDF) yang diolah dari sampah.

Kata Asep, selain pabrik semen, produk olahan itu juga bisa dibeli oleh PLN.

"Secara tidak langsung, operasional dari proses itu bisa dibiayai sendiri, tidak membebani Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta," urainya.

Alasan lain, Asep melanjutkan, yakni biaya pembangunan RDF plant tergolong tidak mahal.

Kemudian, biaya investasi kepada RDF plant juga disebut tidak terlalu besar.

"Melihat hal tersebut, akhirnya Pemprov DKI melalui DLH DKI mencoba lagi mengembangkan RDF tersebut di lokasi lain," ucap Asep.

Untuk diketahui, kapasitas pengolahan sampah di RDF plant di Bantargebang itu adalah 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru.

RDF tersebut bisa menghasilkan 700-750 ton bahan bakar pabrik per hari.

Di satu sisi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sejatinya telah menerima penyertaan modal daerah (PMD) untuk membangun ITF di Sunter, Jakarta Utara.

PMD yang dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2023 itu sebesar Rp 577 miliar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/27/21385431/dlh-dki-pastikan-bakal-dirikan-rdf-plant-di-rorotan-pada-2024

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke