Salin Artikel

Jalanan Jakarta Masih Ramai Lancar di H+6 Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta masih ramai lancar meski para pemudik mulai kembali ke Ibu Kota pada H+6 Lebaran, Jumat (28/4/2023).

Pantauan Kompas.com sejak pukul 08.45 WIB, tidak ada satu pun titik kemacetan di empat ruas jalan utama yang ada di Jakarta.

Salah satunya adalah Jalan MT Haryono. Jalur yang menghubungkan antara Jakarta Timur dan Jakarta Selatan itu tampak lengang.

Volume kendaraan yang melalui jalur tersebut tidak seramai biasanya seperti hari kerja. 

Baik roda dua maupun roda empat mampu melaju dengan kecepatan maksimal yang diperbolehkan di dalam kota.

Ruas jalan selanjutnya yang masih ramai lancar adalah Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Selepas fly over Pancoran, tidak tampak adanya kepadatan hingga ruas jalan tersebut berakhir di kawasan Slipi, Jakarta Selatan.

Beberapa titik yang kerap menjadi biang kerok kemacetan juga tampak lancar. Salah satunya adalah percabangan Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Kapten Tendean.

Ruas jalan yang menyempit di area itu tak menghentikan laju kendaraan sedikit pun.

Padahal, percabangan tersebut biasanya menimbulkan kemacetan yang berujung pada terhambatnya arus lalu lintas di Jalan MT Haryono.

Selain itu, pertemuan arus kendaraan dari arah SCBD menuju Jalan Gatot Subroto yang berada persis di samping Plaza Mandiri juga tak menghambat laju roda dua dan roda empat.

Hal itu disebabkan karena hanya ada segelintir kendaraan yang keluar dari arah SCBD.

Kemudian, jalanan di kawasan Sudirman-Thamrin terpantau lengang pagi ini. Tidak ada penumpukan kendaraan yang terlihat di sepanjang jalan.

Kondisi tersebut tampak di dua ruas jalan sekaligus, baik yang mengarah ke Bundaran HI maupun ke Bundaran Senayan.

Sejumlah lampu merah yang ada di sepanjang jalan pun tak membuat lalu lintas mengular.

Terakhir, Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan juga terpantau lancar hari ini.

Tidak banyak titik kemacetan yang tampak di jalan dengan panjang lebih dari 10 kilometer tersebut.

Kendari begitu, kepadatan sesekali terjadi di persimpangan lampu merah yang ada di sejumlah titik.

Salah satunya adalah simpang lampu merah di Kementerian Pertanian. Banyaknya kendaraan yang menuju Taman Margasatwa Ragunan disinyalir menjadi penyebab adanya kepadatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/28/10293461/jalanan-jakarta-masih-ramai-lancar-di-h6-lebaran

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke