Salin Artikel

Warga DKI yang Merantau Keberatan KTP-nya Dinonaktifkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak warga DKI Jakarta yang memilih merantau dari Ibu Kota untuk mencari pekerjaan di kota lain.

Akibatnya, mereka pun berpotensi dapat kehilangan domisili dikarenakan KTP-nya akan dinonaktifkan.

Salah satunya, Luth Xavier (25). Ia saat ini sedang berada di Ambon, Maluku, karena urusan pekerjaan.

Luth diketahui sudah tinggal di Ambon selama hampir tiga tahun.

"Saya kerja di proyek salah satu perusahaan telekomunikasi di Maluku, di Kota Ambon. Tapi, domisili saya atau KTP saya Jakarta," ujar Luth saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (4/5/2023).

Luth sudah mendengar rencana Pemprov DKI menonaktifkan KTP warga yang tak lagi tinggal di ibu kota. 

Ia pun keberatan dengan kebijakan tersebut. 

Sebab, meski sudah tiga tahun tinggal di Ambon, Luth masih memiliki niat untuk kembali mencari pekerjaan di Jakarta setelah proyek yang ia geluti saat ini selesai.

"Saya berharap aturan itu enggak dilaksanakan gitu. Karena saya kerja di luar kota udah hampir tiga tahun. Mungkin nanti saya mau kembali ke Jakarta, untuk bekerja di sana," kata Luth.

"Sekaligus karena domisili rumah orangtua saya juga di Jakarta," papar dia.

Luth pun menjelaskan alasannya merantau dari Jakarta ke Ambon. Ia mengatakan, jenis pekerjaan yang ia ambil memiliki bayaran mahal.

Ia akhirnya berani memutuskan untuk pindah sementara dari tanah kelahirannya.

"Kebetulan banyak juga pekerjaan yang bernilai besar di luar Jakarta, makanya saya memutuskan pindah dari Jakarta untuk beberapa saat. Terutama di Indonesia Timur ini ya banyak proyek pertambangan serta proyek telekomunikasi," kata dia.

Selain itu, kata dia, lapangan pekerjaan di Jakarta sudah semakin menipis, serta banyaknya masyarakat dari luar kota yang merantau ke Ibu Kota.

"Karena lapangan pekerjaan tidak terlalu banyak ya di Jakarta, tapi banyak juga orang dari luar kota yang mencari pekerjaan di Jakarta," papar dia.

"Apalagi bidang saya ya, telekomunikasi, agak susah mencari pekerjaan itu di Jakarta," terang dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merasa wajar jika KTP DKI Jakarta milik warga yang tak lagi tinggal di Ibu Kota dinonaktifkan.

Ia mewajarkan penonaktifan itu lantaran posisi warga ber-KTP DKI itu tidak jelas.

"Ya wajar dong. Ya kan dinonaktifkan (KTP-nya) sementara," ucap Heru di Balaikota, Rabu (3/5/2023).

"Kan ada sekian ratus ribu (warga ber-KTP DKI) yang memang keberadaannya tidak diketahui," lanjut eks Wali Kota Jakarta Utara itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/04/14201521/warga-dki-yang-merantau-keberatan-ktp-nya-dinonaktifkan

Terkini Lainnya

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke