Salin Artikel

Akhir Pelarian Tukul, Eksekutor Pembacok Murid SMK di Bogor yang Kerap Berpindah-pindah Tempat

Tukul ditangkap di wilayah Yogyakarta, Kamis (11/5/2023). Ia lalu dibawa oleh polisi untuk diperiksa di Mapolresta Bogor Kota.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Tukul bersama anggota Satreskrim Polres Bogor Kota tiba di Mapolresta.

Dengan wajah tertunduk, Tukul digiring menuju ruangan untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, Tukul merupakan pelaku utama atau eksekutor yang membacok korban bernama Arya Saputra, siswa kelas X SMK Bina Warga, pada Maret 2023 di Simpang Pomad.

Perbuatannya itu menyebabkan korban tewas dengan luka sabetan di bagian leher.

"Kami sudah menangkap tersangka DPO pembacokan inisial ASR alias Tukul di Yogyakarta," kata Bismo, Kamis malam.

Bismo mengatakan, selama pelariannya, pelaku kerap berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lain. Tujuannya agar keberadaannya sulit ditemukan polisi.

Bismo menuturkan, saat ini pelaku masih dimintai keterangan oleh penyidik.

"Untuk press release resminya kita atur waktu berikutnya," tutur Bismo.

Residivis kasus jambret

Bismo mengungkapkan, dalam catatan kepolisian, rupanya Tukul memiliki rekam jejak kriminal yang membuatnya mendekam di balik jeruji besi.

Sebelum terlibat dalam kasus pembacokan, kata Bismo, pelaku yang masih berstatus pelajar tersebut ternyata pernah menjambret.

"Jadi dia ini merupakan residivis jambret di wilayah Kabupaten Bogor," ungkap Bismo.

Dalam kasus ini, polisi sebelumnya sudah menangkap dua orang pelaku lain berinisial MA (17) dan SA (18), Maret lalu.

MA ditangkap di wilayah Lebak, Provinsi Banten, sedangkan SA ditangkap di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Para pelaku memiliki peran masing-masing saat menghabisi korban.

MA merupakan pemilik senjata tajam gobang dan pengendara sepeda motor saat menyerang korban.

Sementara itu, SA berperan menghilangkan atau membuang barang bukti senjata gobang.

Membacok karena terprovokasi

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Maret lalu, polisi menyampaikan, motif pembacokan dilatarbelakangi permasalahan lama antara sekolah korban dengan sekolah pelaku.

Konflik itu memuncak setelah para pelaku menerima sebuah pesan berisi tantangan yang dikirim melalui Instagram.

Para pelaku kemudian terprovokasi, lalu mendatangi sekolah korban untuk mencari pengirim pesan tersebut.

Karena tak berhasil menemukan orang yang dicari, para pelaku melampiaskannya dengan melakukan pembacokan secara acak.

Mereka membacok korban yang saat itu sedang menyeberang.

"Awalnya ada tantangan via Instagram yang dikirim oleh A dari sekolah yang sama dengan korban. Pelaku terprovokasi lalu membalas tantangan itu dengan mendatangi sekolah tersebut," ungkap Bismo, saat itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/12/11224941/akhir-pelarian-tukul-eksekutor-pembacok-murid-smk-di-bogor-yang-kerap

Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke