Salin Artikel

Ahmad Sahroni Unggah Video Wanita Aniaya Anak Perempuan, Ternyata Terjadi di Argentina

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang anak dianiaya oleh perempuan dewasa beredar di media sosial.

Salah satu yang mengunggahnya adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Partai Nasdem Ahmad Sahroni pada Selasa (30/5/2023).

Dalam video itu, seorang anak perempuan telungkup di lantai dan diinjak bagian punggungnya.

Rambut sang anak juga dijambak oleh perempuan dewasa.

Anak perempuan menangis dan merintih. Tetapi perempuan dewasa itu tepat melanjutkan tindakan kasarnya.

Perempuan itu bahkan menginjak kepala, perut dan dada sang anak, hingga menyundutkan rokok ke pipi korban.

Di bagian keterangan video, Sahroni menyatakan kegeramannya terhadap aksi penganiayaan anak itu.

Wakil ketua komisi hukum DPR itu juga meminta bantuan warganet untuk menelusuri sosok pelaku, tempat dan waktu kejadian tersebut.

"Ini di manaa yah.... biadaaaaabbbbb... mohon bantuan temen2 Cariii yah," seperti dikutip dari akun instagram @ahmadsahroni88, Selasa (30/5/2025).

Merespons unggahan Sahroni, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Aiptu Jakaria atau Jacklyn Choppers menyampaikan, peristiwa penganiayaan anak itu terjadi di Argentina.

"Itu kejadian di Mendoza Argentina bukan dikite, udah ditangani kepolisian sana Trimakasih," tulis Jacklyn pada kolom komentar di unggahan Sahroni.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Jacklyn menegaskan bahwa kasus itu bukan terjadi di Indonesia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/30/18193711/ahmad-sahroni-unggah-video-wanita-aniaya-anak-perempuan-ternyata-terjadi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke