"Fenomena ini sebenarnya jarang, tapi berdasarkan catatan kami, di tahun ini sudah ada 10 kasus penemuan bayi, baik yang selamat atau meninggal dunia," kata Fahrul saat dikonfirmasi, Selasa (30/5/2023).
Fahrul memerinci, kasus pertama terjadi di wilayah Tarumajaya. Kemudian, yang kedua di wilayah Sukakarya, Cikarang Selatan.
"Itu di toilet perusahaan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Fahrul.
Tiga kasus selanjutnya terjadi di Pintu 7 Kawasan Industri Jababeka, Naga Swalayan dekat SGC, lalu di kontrakan Cikarang Utara.
"Empat kasus lainnya terjadi di sepanjang bulan Mei," tutur Fahrul.
UPTD PPA belum bisa membuat kesimpulan soal maraknya aksi pembuangan bayi itu.
Sebagai bentuk pencegahan, UPTD PPA DP3A Pemkab Bekasi baru sebatas memberi edukasi melalui lembaga-lembaga pendidikan.
Sementara itu, masyarakat yang ingin mengadposi bayi-bayi malang tersebut bisa langsung menghubungi Dinas Sosial.
"Dalam hal ini kami bertanggung jawab untuk meng-cover biaya perawatan di rumah sakit. Kami menjadi jaminan untuk proses penyelamatan bayinya," tutur Fahrul.
"Setelah sehat, karena bayinya telantar, bayinya kami rujuk ke Dinsos. Dari sana nanti adopsinya," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/30/19375451/10-bayi-dibuang-di-kabupaten-bekasi-pada-2023-ada-yang-di-toilet