Salin Artikel

Polisi Sebut Transaksi Narkoba Sering Terjadi Saat Tawuran Pecah, Sosiolog: Jaringan Mereka Sudah Rapi dan Solid

JAKARTA, KOMPAS.com - Pecahnya tawuran di sudut Ibu Kota tak sedikit dikaitkan dengan pengalihan transaksi narkoba yang berlangsung diam-diam.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Karyoto, ada suatu kelompok suatu di suatu daerah yang membuat kekacauan agar transaksi itu berjalan aman.

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat mengungkapkan, informasi tersebut bukanlah hal yang mengejutkan di beberapa titik merah Jakarta.

"Ini bisa dilihat lebih komprehensif, mereka sudah punya jaringan yang rapi dan solid," ucap Rakhmat kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Rakhmat berujar ada hubungan yang tak dapat dipisahkan dari fenomena tawuran dengan transaksi narkoba. Di beberapa titik, kata dia, jaringan ini sudah mengakar di tengah masyarakat.

"Jaringan ini kuat dan sudah mengakar di level masyarakat akar rumput dan berkaitan dengan isu ekonomi. Mereka melihat narkoba sebagai satu area untuk memenuhi kebutuhan mereka," ucap dia.

Rakhmat mencontohkan, sejumlah kampung narkoba seperti Kampung Bahari di Jakarta Utara, dan Kampung Boncos di Jakarta Barat, sudah menggantungkan hidup dari peredaran narkoba di sana.

"Jadi isunya bukan sekadar kriminalitas, tetapi ekonomi dan kemiskinan di mana orang bisa mengedarkan atau menjual agar dapat bertahan hidup," tutur Rakhmat.

Melihat situasi tersebut, ucap Rakhmat, persoalan narkoba tak lagi bisa selalu dikaitkan dengan mafia atau jaringan yang lebih besar. Menurut dia, narkoba sudah masuk pada level yang paling mikro di masyarakat.

"Dari yang kecil-kecil, misalnya mengedarkan, menjual. Ada di beberapa titik di Jakarta yang jaringannya sangat kuat hingga level mikro tersebut," ucap Rakhmat. 

Di lain kesempatan, Karyoto mengatakan bakal memerintahkan Direktorat Reserse Narkotika untuk meneliti wilayah mana saja yang terindikasi dua hal tersebut, yaitu peredaran narkoba dan tawuran.

Selain itu, ucap Karyoto, Polda Metro Jaya juga akan menggandeng Kodam Jaya untuk membina para pelaku tawuran dengan wawasan kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/02/13000071/polisi-sebut-transaksi-narkoba-sering-terjadi-saat-tawuran-pecah-sosiolog

Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke