JAKARTA, KOMPAS.com - Saat kios lain perlahan angkat kaki dari Mal Blok M sejak lima tahun silam, Apotek Saudara justru menjadi salah satu dari empat gerai yang masih bertahan di mal itu hingga kini.
Bukan tanpa alasan, menurut cerita Desi (35) selaku karyawan di sana, apotek masih beroperasi lantaran masih cukup banyak pelanggan setia yang selalu datang mencari obat ke sana.
"Kita kan sudah ada dari tahun 2006 di mal ini. Masih bertahan ya karena masih banyak pelanggan tetap yang dari dulu-dulu datang ke sini. Bahkan yang langganan itu kadang-kadang suka nge-WA, 'obat ini ada nggak?'," ujar dia saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi, Minggu (9/7/2023).
Desi juga membagikan kenangan-kenangan masa kejayaan dulu, saat Mal Blok M masih jadi pusat mode yang ramai dikunjungi sekitar tahun 2015-an. Persis ketika ia mulai bekerja pertama kali di apotek ini.
"Dulu mah berderet-deret kustomer mengantre, sekarang mah sepi. Magrib tuh udah banyak yang antre, itu 2015 masih ramai," kata Desi.
Adapun kondisi mal mulai terasa sepi sejak gerai Ramayana Robinson yang ada di mal ini sudah tutup. Kemudian perlahan gerai-gerai besar seperti KFC dan Johnny Andrean pun ikut hengkang dari mal tersebut.
"Sebelum pandemi kan Ramayana Robinson ini tutup. Tambah lagi pandemi. Abis Ramayana tutup, KFC tutup, itulah mulai sepi. Ramayana kan kayak ikon, jadi waktu tutup ngaruh banget ke kunjungan (mal)," papar dia.
Belum lagi akibat pukulan pandemi Covid-19, gerai-gerai yang sempat bertahan di mal ini pun mulai menutup kiosnya. Omset apotek juga turun drastis. Stok barang bahkan sulit terjual.
"Yang paling signifikan, omsetnya turun ya terasa banget. Bahkan sekarang barang ada yang sampai expired (kadaluarsa) susah kejual," tutur dia.
Kendati begitu, Apotek Saudara masih terus bertahan hingga sekarang. Bersama dengan salon The Guh Wijaya yang ada di seberangnya, ketika seluruh gerai sudah angkat kaki sejak lima tahun silam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/10/05405011/kisah-dari-apotek-satu-satunya-di-mal-blok-m-yang-buka-di-lorong-penuh