Salin Artikel

Pemkot Depok Akan Kirimkan 750 Ton Sampah Per Hari ke TPPAS Lulut-Nambo

"Kami punya kuota sampai 750 ton (sampah) per hari dan kami siap bawa ke sana (TPPAS Lulut-Nambo)," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman melalui sambungan telepon, Kamis (13/7/2023).

Sebagai informasi, saat ini ada 1.100 ton sampah yang dikirimkan setiap harinya ke tempat pembuangan sampah resmi di Kota Depok, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Jika TPPAS Lulut-Nambo beroperasi nantinya, sampah yang dikirimkan ke TPA Cipayung berkurang 750 ton atau hanya 350 ton per hari.

Namun, TPPAS Lulut-Nambo hingga kini belum beroperasi. Padahal, DLHK Kota Depok sudah siap mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo sejak tiga tahun lalu.

"Kami sudah siap (mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo). Bahkan, dari tiga tahun lalu, Pemkot Depok sudah menganggarkan untuk pembuangan ke TPPAS Lulut-Nambo," kata Abdul.

Dia menyebutkan, bentuk kesiapan itu terdiri dari sejumlah hal, mulai dari kesiapan personel hingga transportasi untuk mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo.

Menurut Abdul, personel hingga transportasi itu disiapkan sejak tiga tahun lalu.

"Jadi penganggaran, sumber daya manusia, armada, bahkan sampai transportasi sudah kami anggarkan. Itu kan bentuk kesiapan kami," sebut dia.

Untuk diketahui, TPPAS Lulut-Nambo diharapkan bisa mengatasi sampah dari empat daerah, yakni Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Tangerang Selatan.

Namun, sejak dibangun pada 2018, TPPAS Lulut-Nambo belum selesai dikerjakan sehingga tidak bisa beroperasi hingga saat ini.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat pun belum bisa memastikan kapan TPPAS ini beroperasi.

Kini, DLH Jawa Barat tengah mencari investor baru. Sebab, investor TPPAS Lulut-Nambo sebelumnya melakukan wanprestasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/13/20500371/pemkot-depok-akan-kirimkan-750-ton-sampah-per-hari-ke-tppas-lulut-nambo

Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke