JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Maju Bersama (TMB) Tulip di Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, meresahkan warga setempat.
Sebab, taman itu dijadikan titik temu para remaja yang tawuran di Jalan Sepakat pada Selasa (11/7/2023) lalu.
Ketua RT 004/RW 10 Saipul Fadli mengungkapkan, TMB Tulip sering digunakan sebagai tempat para remaja melakukan hal-hal yang tidak lazim.
"Kalau malam dipakai anak-anak remaja untuk mabuk-mabukan. Mereka sering di (mengumpat) di belakang area tempat duduk melingkar dekat lapangan," terang dia di lokasi, Jumat (14/7/2023).
Area tempat duduk itu berada di pojok kanan kawasan taman yang sedikit tertutup pepohonan rindang.
Jika dilihat dari pintu masuk taman atau area parkir kendaraan, tidak akan ada yang tahu ada orang-orang sedang duduk di belakang area tempat duduk melingkar itu.
Saipul mengatakan, biasanya mereka sudah berkumpul sekitar pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB.
Mereka datang beramai-ramai menggunakan motor. Mereka menerobos masuk untuk memarkirkan kendaraan di dalam area taman.
"Mereka juga melakukan narkoba. Pernah ditemukan lintingan ganja di tempat duduk melingkar itu," ucap Saipul.
Selanjutnya, mereka juga pernah ketahuan membawa kasur dan perempuan ke area semak-semak.
Warga setempat sudah menegur, bahkan pernah dikejar Satpol PP, Binmas, dan Babinsa.
Beberapa berhasil ditangkap. Berdasarkan informasi yang dihimpun, anak-anak itu memang bukan warga setempat. Namun, mereka masih warga Ciracas.
Meski pernah terjadi penangkapan, para remaja itu masih sering nongkrong di TMB Tulip.
"Yang bikin suasana enggak enak ya itu, taman dipakai orang-orang dari luar wilayah sini dan merek berbuat tidak baik di sini. Enggak ada warga sini yang kenal," jelas Saipul.
"Tempat ini sudah disalahgunakan sejak berdiri pada 2001. Warga sudah sering tegur, tapi sekarang-sekarang ini didiamkan saja. Enggak mau ribut karena mereka suka melawan," imbuh dia.
Saipul mengatakan, ada alasan mengapa TMB Tulip sering dijadikan sebagai tempat mabuk-mabukan, berbuat mesum, dan menggunakan narkoba.
Sejak berdiri pada 2001 dan dipugar beberapa tahun lalu, TMB Tulip tidak pernah memiliki pagar yang memadai.
"Lampu penerangan enggak ada yang nyala, taman juga enggak ada penjaganya. Baru-baru ini saja ada penjagaan sejak tawuran," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial MR (23) tewas akibat tawuran yang terjadi di Jalan Sepakat pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
Bercak darah korban sampai kini masih tertinggal di jalanan itu.
Warga setempat bernama Deka (36) mengungkapkan, bercak darah berasal dari tubuh MR yang terluka akibat senjata tajam (sajam)
"Kayaknya karena kena sajamnya. Sajam yang digunakan (para pelaku tawuran) panjang," ungkap Deka di lokasi, Kamis (13/7/2023).
Deka tidak tahu apakah MR meninggal di tempat atau tidak. Ia juga tidak tahu ke mana MR dibawa usai terluka.
Ia hanya mengetahui bahwa darah MR berceceran di dua titik.
"Saat berdarah, MR enggak langsung meninggal kayaknya," Deka berujar.
Deka mengetahui hal ini karena terbangun sekitar pukul 04.00 WIB. Kala itu, ia mendengar keributan dari luar rumahnya.
Ia tidak mengetahui pasti berapa banyak orang saling berteriak.
Namun, ia mengetahui bahwa para pelaku tawuran yang berlarian di depan rumahnya masih berusia remaja.
"Tiba-tiba ramai. Pas aku ngintip dari pagar, banyak anak-anak pada bawa sajam. Enggak ada lima menit, mereka lari dan bawa motor ke luar (jalanan)," jelas Deka.
Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Fadholi mengatakan, para pelaku tawuran sudah ditangkap.
Pelaku beserta kasus tawuran yang memakan korban sudah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/15/06584501/warga-resah-taman-tulip-di-ciracas-sering-jadi-tempat-nongkrong-remaja