"Kami pastikan saat mengamankan pelaku tawuran pasti kami tes urine, beberapa di antaranya positif (narkotika)," kata Komarudin saat dihubungi, Minggu (16/7/2023).
Komarudin berujar, salah satu pelaku tawuran di Sawah Besar pada Sabtu (8/7/2023) lalu positif narkoba.
"Kalau yang di Sawah Besar, dan di mana lagi tuh kejadian kemarin, itu sebagian ada yang positif," ujar dia.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil tes urine empat pelaku yang baru diamankan akibat tawuran di Johar Baru pagi tadi.
"Kalau di Johar Baru itu (tadi pagi) kan empat diamankan, saya belum tahu hasil tes urinenya," ujar dia.
Komarudin menuturkan, anggotanya selalu melakukan tes urine terhadap para pelaku tawuran yang ditangkap.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat Jakarta Pusat agar mempersempit ruang gerak pelaku tawuran di Jakarta Pusat.
Komarudin berpesan kepada warga Jakarta Pusat yang melihat remaja menongkrong tengah malam untuk melapor ke polisi.
Dengan demikian, polisi dapat memantau para remaja tersebut supaya tidak terjadi peristiwa tawuran.
"Kami persempit ruang gerak mereka sehingga mereka tidak melakukan tawuran. Nah itulah pola pencegahan atau preventif kami lakukan selama ini," kata Komarudin.
"Sekali lagi, kecepatan informasi dari warga juga sangat menentukan," ucap dia.
Sebelumnya, Komarudin mengatakan, kepolisian sedang mendalami motif dari tawuran yang kerap terjadi di wilayahnya dalam satu bulan terakhir.
Terlebih, pelaku tawuran yang diamankan polisi kebanyakan masih berusia remaja.
"Kalau kami lihat, peristiwa tawuran ini salah satunya di Johar Baru kemarin rata-rata masih usia remaja. Ini yang terus kami dalami, sebenarnya fenomena apa sih yang terjadi," ujar Komarudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/16/16563861/sejumlah-remaja-pelaku-tawuran-di-jakarta-pusat-positif-narkotika