Salin Artikel

Anggota DPRD DKI Main "Game" Saat Rapat Paripurna, Pengamat: Wajar Jika Banyak yang Caci dan Marah

Adi mengatakan, hal yang wajar apabila publik geram dengan kelakuan anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI-P itu.

"Wajar kalau kemudian banyak cacian, banyak amarah, dan banyak bully-an mengarah kepada sang oknum anggota DPRD ini (Cinta)," kata Adi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (21/7/2023).

Adi menambahkan, dirinya menyayangkan kelakuan Cinta saat rapat paripurna, yang mana itu tidak seharusnya dilakukan oleh seorang anggota dewan.

Menurutnya, apa yang dilakukan Cinta saat rapat paripurna menjadi pemandangan yang tidak etis dan tidak elok.

"Dalam rapat-rapat yang selalu dilaksanakan oleh forum kedewanan itu harus disikapi dengan serius, fokus, dan hanya berpikir untuk rakyat, hanya berpikir untuk Jakarta misalnya," ujar Adi.

"Jangan sampai di tengah rapat justru oknum anggota dewan malah sibuk main game, sibuk untuk urusan-urusan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan rakyat," sambungnya.

"Saya kira penting bagi dewan kehormatan untuk memanggil sang anggota dewan ini untuk dimintai klarifikasi, untuk dimintai tabayun dan bahkan memberikan teguran supaya hal ini tidak terulang," pungkas Adi.

Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Rasyidi mengaku belum dapat memberikan sanksi pada Cinta Mega.

Cinta diduga bermain game saat sedang rapat paripurna tentang rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2022.

"Jadi begini untuk mengklarifikasi, itu kita tidak ada masalah hanya harus ada laporan dari luar," ujar Rasyidi saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).

Menurut Rasyidi, Badan kehormatan DKI Jakarta tidak bisa memberikan sanksi kepada Cinta Mega apabila belum ada laporan resmi dari pihak luar.

"Selagi (laporan) itu tidak ada, kami tidak bisa memberi sanksi. Omongan orang aja, kami tak bisa. Badan Kehormatan tidak akan melayani itu. Itu memang tata tertibnya begitu," kata dia.

Pada saat rapat, Cinta Mega membawa sebuah tablet berwarna putih di atas meja dalam posisi layar berdiri. Layar tablet itu menampilkan video game yang menyerupai slot.

Saat dikonfirmasi, Cinta mengaku sedang menunjukkan video game kepada temannya yang sesama anggota DPRD DKI Jakarta.

"Bukan main. Orang lagi menunjukkan teman ini ada game-game lucu. Orang rapat sebentar kok cuma persetujuan aja," ujar Cinta, Kamis.

Saat ditegaskan menonton video game slot, Cinta membantah. Ia mengaku sedang menunjukkan game Candy Crush pada saat agenda rapat yang molor satu jam lebih.

Saat rapat dimulai, ia menegaskan langsung berhenti bermain game. Tablet putih itu langsung ia letakkan di atas meja.

Cinta mengakui tidak mematikan tablet sehingga gawai milkinya itu masih menampilkan antarmuka game. Momen itulah yang tertangkap kamera Kompas.com.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku percaya penuh pada anggotanya, Cinta Mega, yang mengaku tak bermain game slot saat rapat paripurna.

Gembong mengatakan, Cinta Mega telah dimintai klarifikasi soal isu tersebut. Adapun Cinta sempat bantah tudingan ia bermain judi online saat rapat paripurna.

"Kami percaya 100 persen apa yang sudah disampaikan Ibu Cinta Mega. Apakah benar atau tidak, itu urusan Ibu Cinta Mega," ujar Gembong, Jumat (21/7/2023).

Gembong percaya pada klaim Cinta Mega yang menyatakan bahwa ia bermain game di gawainya untuk menunggu dimulainya waktu rapat paripurna.

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Jessi Carina, Nursita Sari, Ihsanuddin).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/22/19363521/anggota-dprd-dki-main-game-saat-rapat-paripurna-pengamat-wajar-jika

Terkini Lainnya

Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke