Salin Artikel

Sepotong Kisah Putri: Perempuan Sebatang Kara di Jakut yang Hidup di Rumah Reyot Tanpa Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun terakhir, seorang perempuan bernama Dyah Aristi Kusuma Putri (42) hidup sebatang kara di sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Tempat tinggal perempuan yang akrab disapa Putri ini beralamat di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal Putri dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.

Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri dengan rumah tetangganya.

Memasuki area halaman rumah Putri, puing-puing berserakan dan menutupi pekarangan.

Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.

Tembok depan rumah Putri ini bermotif merah bata. Sementara itu, pintu kayu berwarna coklat terlihat sudah usang dan tidak memiliki kunci.

Saat Kompas.com masuk ke dalam rumah, terdapat sebuah ruangan di sebelah kanan yang penuh dengan barang-barang.

Barang-barang tersebut meliputi kompor sumbu, kursi plastik merah, sofa berwarna biru yang sudah kotor dan rusak, pakaian-pakaian, perabot dapur, dan lain-lain.

Sama seperti pekarangan, bagian dalam rumah Putri juga dipenuhi puing-puing.

Kemudian, plafon kediaman Putri tampak kusam. Bahkan, ada beberapa bagian yang sudah bolong.

Sementara itu, bagian belakang rumah Putri sudah tidak memiliki atap. Di area ini, ada satu kamar mandi yang juga dipenuhi sisa reruntuhan.

Di sisi lain bagian belakang rumah, terdapat terpal biru berukuran besar. Di belakangnya ada ruang kecil berisi satu dipan kayu beralas tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak, dan lemari kayu.

Sepotong kisah

Eks Ketua RT setempat, Ramlah Harahap (74) mengungkapkan bahwa Putri bertempat tinggal di rumah tersebut sejak 1984 bersama kedua orangtua dan seorang pembantu.

Ramlah mengatakan bahwa Putri yang merupakan anak tunggal ini masih berusia tiga tahun saat pertama kali pindah ke rumah itu.

“Awalnya biasa saja, dia normal. Kondisi rumah bagus. Mereka datang ke sini pada 1984, tapi direnovasi dulu sama ibunya. Putri saat itu usianya masih tiga tahun,” kata Ramlah saat ditemui di Jalan Mayangsari III, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara pada Senin (24/7/2023).

Menurut pandangan Ramlah, orangtua Putri terbilang berkecukupan dari sisi ekonomi.

Orangtuanya juga menyewa asisten rumah tangga untuk mengurus pekerjaan rumah dan menjaga Putri.

“Dia (Putri) hidupnya kalau pulang sekolah, ya sama pembantunya. Tapi kalau ada ibu dan bapaknya, ya sama mereka. Sesekali saya main ke sana, dia (Putri) panggil saya juga sebutan Ibu,” tutur Ramlah.

Diduga depresi

Singkat cerita, pada 2009, ayah Putri mengembuskan napas terakhir. Sementara, ibunya meninggal dunia pada 2015.

Sejak orang terkasih bertemu Sang Pencipta, Putri diduga mengalami depresi karena terkadang berbicaranya melantur.

“Ya biasanya manja, ada orangtua, ada pembantu, tapi sekarang sendiri. Teman dia tidak ada, memang. Waktu sekolah, anak-anak bawa teman ke rumah, nah dia enggak," ungkap Ramlah.

Rumah mulai tidak terawat

Mulai 2019, rumah Putri terlihat tidak terawat. Aliran listrik pun diputus karena tidak membayar cicilan per bulan.

"2019 kalau enggak salah. 2017 ketika saya baru menjadi Ketua RT, belum apa-apa, masih bagus. Nah, 2019 ini, namanya dari 1984 enggak pernah dibetulkan. Kan banyak rayap lalu ada yang bocor," imbuh Ramlah.

Dalam kurun waktu saat Putri diduga sudah mulai depresi, rumah tersebut dialihfungsikan menjadi tempat perkumpulan muda-mudi untuk kegiatan negatif.

"Soal untuk berbuat mesum, saya tidak melihat, tapi memang mereka ada kumpul-kumpul di situ, laki dan perempuan," ungkap Ramlah.

Mengetahui hal tersebut, akhirnya Ramlah melapor ke polisi. Alhasil, muda mudi tersebut digelandang ke kantor polisi.

"Sempat pikir. Ya narkoba atau apa gitu ya anak-anak kayak gitu, tapi kan enggak pernah lihat. Nah, kalau siang-siang, mereka pada tiduran, jadi ramai-ramai," tuturnya.

Saat ditanya apakah Putri mengetahui tempat tinggalnya dimanfaatkan oleh muda mudi untuk hal negatif, Ramlah membenarkannya.

"Justru Mbak Putri itu tahu. Kan dia orangnya kayak gitu. Dia tuh, yang penting dikasih rokok ya, ya anak-anak di kumpul di situ, silakan saja," ucap Ramlah.

Mulai dibersihkan

Sejumlah kreator konten dari berbagai kanal YouTube mulai membersihkan tempat tinggal Putri.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para kreator konten yang menggunakan vest hitam bertuliskan "Creator Bersatu" itu bahu-membahu mengangkat puing-puing dan kayu-kayu yang berserakan di rumah Putri.

Mereka tampak membersihkan tanaman liar di area pekarangan rumah tersebut.

Kegiatan bersih-bersih tersebut juga dibantu oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Tugu Utara.

Salah satu kreator konten bernama Boy mengungkapkan, kegiatan bersih-bersih ini merupakan salah bentuk kepedulian terhadap Putri.

“Kami bersatu ini karena memang sosial, membantu untuk memanusiakan manusia. Pertama kali kami bertemu Mbak Putri dengan kondisi pakaian yang kurang pantas, hidup seorang diri, makanya kami membantu,” kata Boy di rumah Putri, Senin.

Bukan hanya membersihkan, Boy mengungkapkan, pihaknya berencana untuk merenovasi rumah Putri. Rumah itu akan dijadikan tempat usaha agar Putri mendapatkan pemasukan

“Untuk pembangunan ini, kami sudah sepakat dengan pihak RT, jadi ruang utama ini akan kami ratakan, akan menjadi halaman,” ujar Boy.

“Karena nantinya buat lahan parkir warga di sini. Jadi, untuk pemasukan Mbak Putri nantinya. Dan kami akan membuat satu ruangan kamar di daerah belakang,” imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/25/06445051/sepotong-kisah-putri-perempuan-sebatang-kara-di-jakut-yang-hidup-di-rumah

Terkini Lainnya

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke