JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perempuan berinisial J (33) yang membajak mobil patroli Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) cukup mengkhawatirkan.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Leo Simarmata mengatakan, perilaku J sempat tidak terkendali saat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.
"Yang bersangkutan dari kemarin masih tidak terkendali, sehingga betul-betul masuk di ruang observasi, dan dijaga sangat ketat di ruang isolasi," ucap Leo, Selasa (25/7/2023).
Adapun J diduga mengalami gangguan jiwa pada saat nekat merampas mobil patroli jalan tol di Gerbang Tol Jatiwaringin 2.
Berdasarkan hasil observasi yang disampaikan pihak rumah sakit kepada Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya, J dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.
Saat itu, narkoba yang dikonsumsi J adalah methamphetamine dan amphetamin. Namun, belum diketahui kapan J mengonsumsi keduanya.
Konsumsi 3 jenis narkoba sekaligus
Berdasarkan hasil observasi RSKD Duren Sawit sejak Minggu, ternyata ada tiga jenis narkoba yang ditemukan dalam tubu h J, yakni amphetamine, methamphetamine, dan benzodiazepine.
Sebelumnya, pada Selasa (25/7/2023), rumah sakit baru menemukan dua narkoba dalam tubuh J, yakni methamphetamine dan amphetamine.
Namun, ternyata J juga positif benzodiazepine. Disadur dari situs resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), benzodiazepine atau benzo merupakan obat psikoaktif.
Biasanya, benzodiazepine digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikologi. Misalnya, gangguan kecemasan dan insomnia.
Amphetamine, methamphetamine, dan benzodiazepine merupakan obat yang harus ditebus dengan resep dokter. Artinya, tidak sembarang orang dapat mengonsumsinya.
Pihak kepolisian akan mendalami peristiwa itu dengan memeriksa beberapa saksi, terutama terkait lokasi J menggunakan tiga narkoba itu.
"Pendalaman juga akan dilakukan melalui alat komunikasi, atau mungkin petunjuk-petunjuk lainnya, sehingga kami akan tahu nanti runtutan kejadian sampai pelaku bisa ditemukan pertama kali di jalan tol," kata Leo.
Kronologi
Mulanya, J mengendarai mobil yang dia bajak dari Gerbang Tol (GT) Jatiwaringin 2, Kota Bekasi. Ia baru tertangkap di Exit Toll Rawamangun, Jakarta Timur.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (Kasat PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan, J berjalan kaki di Gerbang Tol Jatiwaringin 2, Minggu malam.
Petugas patroli jalan tol memasukkannya ke dalam mobil patroli. Mesin saat itu dalam keadaan menyala.
Saat para petugas berkoordinasi dengan petugas slain, J berpindah ke kursi kemudi dan membajak mobil patroli itu. Petugas sempat berupaya menghentikan laju mobil, tapi gagal.
Petugas yang berusaha menahan, lalu terseret mobil tersebut. kata Sutikno. Akibatnya, petugas bernama Maulana Yusuf mengalami luka-luka dan dirawat di RS Harum, Jakarta Timur.
Ugal-ugalan
Warga sekitar sekaligus saksi mata bernama Slamat (50) menyaksikan mobil yang dikendarai J berkendara secara ugal-ugalan setelah keluar dari Exit Tol Rawamangun.
Mobil patroli yang dikendarai J menabrak dua Honda Jazz dan Toyota Rush. Laju mobil yang dikendarai J baru berhenti setelah menabrak trotoar dekat Halte Utan Kayu, Matraman.
Slamat tidak mengetahui pasti berapa kecepatan laju kendaraan J. Hanya saja, J sempat tidak sadarkan diri usai menabrak trotoar sebelum sadar kembali dalam waktu singkat.
Setelah berteriak-teriak minta tolong, J turun dari atas mobil. Ia berjalan-jalan dan berlarian di tengah jalan.
J masih berteriak minta tolong sampai berhenti di dekat lampu merah sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Ia dibopong ke tepi jalan oleh warga setempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/26/15451931/di-balik-kekacauan-pembajakan-mobil-patroli-di-jalan-tol-pelaku