Salin Artikel

Hasil Pemeriksaan Fakultas Psikologi UI, 11 Murid SDN Pondok Cina Alami Distress

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 11 murid SDN Pondok Cina 1 disebut mengalami gangguan kesehatan mental bersifat traumatik atau distress.

Hal ini diketahui usai 11 murid menjalani tes yang dilakukan Departemen Kesehatan Mental Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).

"Sudah dites, sampling 11 anak. Kemudian dilihat hasilnya, ternyata semua mengalami kondisi gangguan mental yang sifatnya traumatik, disebut sebagai kondisi distress," ungkap pengacara orangtua murid SDN Pondok Cina 1 Depok, Deolipa Yumara, ditemui di Depok, Kamis (27/7/2023).

Menurut dia, berdasar pemeriksaan, ke-11 anak itu mengalami distress karena sejumlah penyebab.

Beberapa di antaranya, khawatir karena gedung sekolahnya hendak digusur dan nihilnya tenaga pendidik selama beberapa saat.

"Anak-anak merasa bingung sebenarnya kepastian pendidikan bagaimana. Jadi gangguan kesehatan mental," sebut Deolipa.

Katanya, untuk menangani distress, pihak UI menyarankan orangtua 11 murid bersangkutan agar memberikan pendampingan terhadap anaknya masing-masing.

Berkait kondisi anak-anak tersebut, Deolipa menyindir Wali Kota Depok Mohammad Idris yang diduga menelantarkan murid SDN Pondok Cina 1.

Menurut dia, tak seharusnya pejabat negara mengabaikan pendidikan anak.

"Ini jadi pelajaran berharga untuk orang dewasa supaya tidak mengabaikan anak-anak, baik dari segi pendidikan, kasih sayang, harus dijaga," tuturnya.

"Nah, ini salah satu (contoh) di mana kasih sayang anak oleh orang dewasa, oleh pejabat negara (M Idris), diabaikan," lanjut Deolipa.

Sementara itu, usai mengikuti tes yang dilakukan UI, ke-11 anak itu diperiksa Polda Metro Jaya.

Pemeriksaan ini merupakan salah satu rangkaian penyelidikan atas kasus yang menyeret Wali Kota Depok Mohammad Idris.

Ia diduga menelantarkan murid SDN Pondok Cina 1.

"Kemarin Selasa dan Rabu, adalah proses interview terhadap anak-anak SDN Pondok Cina 1 di Polda Metro Jaya," ungkap Deolipa.

Menurut dia, ada total 11 anak yang diperiksa di Polda Metro Jaya. Ke-11 anak ini diambil secara acak dari murid kelas 1-6 di SDN Pondok Cina 1.

Deolipa menyebutkan, pemeriksaan terhadap 11 anak itu dilakukan usai Polda Metro Jaya terlebih dahulu memeriksa orangtua murid SDN Pondok Cina 1.

"Kami (dan) orangtua murid, itu sudah di-BAP (berita acara pemeriksaan). Lalu, diambil beberapa sampling dari sekian banyak anak kelas 1-6 (SDN Pondok Cina 1). Totalnya 11 anak," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Deolipa melaporkan Mohammad Idris ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penelantaran siswa SDN Pondok Cina 1.

Laporan terhadap Idris teregistrasi dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 13 Desember 2022.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/27/19401751/hasil-pemeriksaan-fakultas-psikologi-ui-11-murid-sdn-pondok-cina-alami

Terkini Lainnya

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke