JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan soal pengoperasian jam layanan Transjakarta dengan rute Terminal Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta yang tak seperti bus reguler.
Untuk diketahui, Transjakarta mengoperasikan layanan bus rute Bandara Soekarno-Hatta pada pagi pukul 05.30–09.00 dan sore pukul 16.30–22.00 WIB.
"Untuk operasional 24 jam dilakukan evaluasi. Kenapa? Karena market yang disasar ini kan pekerja (di kawasan Bandara)," kata Syafrin di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Meskipun layanan Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta ini diperuntukkan kepada masyarakat umum, namun sasaran utama penumpang adalah karyawan bandara.
Syafrin menegaskan, akan membebani biya operasional jika Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta dioperasikan 24 jam setiap harinya.
Sebab, mayoritas penumpang Transjakarta rute baru itu adalah pekerja kawasan Bandara yang hanya menggunakan layanan pada waktu berangkat dan pulang kantor.
"Ini mereka (kerja) ada shift masuk dan pulang kantor. Tentu itu lebih diprioritaskan daripada beroperasi 24 jam tapi nihil penumpang. Ini malah lebih besar, kan, biaya yang harus ditanggung untuk operasionalnya," ucap Syafrin.
Syafrin sebelumnya mengatakan, evaluasi rute baru transjakarta terus dilakukan setelah uji coba diberlakukan sejak 5 Juli 2023.
Ada perubahan jam operasional.
"Dari hasil evaluasi kami melakukan beberapa penyesuaian, contoh operasionalnya semula jam 06.00-09.00 WIB kini menjadi jam 05.30-09.05. Sorenya 18.00-21.00 WIB berubah jadi 16.30-21.05. Itu penyesuaian," ujar Syafrin.
Selain itu, tarif untuk layanan Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta itu juga telah diusulkan.
Menurut Syafrin, tarif layanan baru itu telah diusulkan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan besaran Rp 5.000.
"Per hari ini sudah terbit rekomendasi DKTJ, itu diusulkan untuk tarif itu DKTJ. Mengusulkan itu Rp 5.000," ujar Syafrin.
Besaran tarif pada rute Terminal Kalideres-Bandara Soekarno Hatta merupakan usulan DTKJ berdasarkan hasil kajian dan survei.
Namun demikan, Pemprov DKI Jakarta masih akan membahas nominal tarif yang diusulkan setelah menerima surat hari ini.
Dengan besaran tarif Rp 5.000 yang diusulkan, maka Pemprov DKI harus memberi subsidi atau public service obligation (PSO) sebesar Rp 7.000 per layanan.
Hal tersebut karena nilai keekonomian setiap layanan pelanggan sebesar Transjakarta Rp 12.000.
"Masih kami bahas di tingkat provinsi, setelah kami menerima surat dari usulan DTKJ. Tentu akan ada subsidi karena tarif keekonomiannya sekitar per Rp12.000. Selisih (Rp7.000) itu kan disubsidi pemerintah," ujar Syafrin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/01/21140341/transjakarta-rute-bandara-soekarno-hatta-hanya-beroperasi-pagi-dan-sore