Pantauan Kompas.com, selain massa berupaya menerobos beton pembatas, tiga pemuda membakar road barrier berbahan plastik di atas beton pembatas.
Lelehan road barrier itu diambil menggunakan bambu untuk dipindahkan ke bagian beton yang lain. Sebagian kawat berduri ikut meleleh akibat pembakaran itu.
Namun, peringatan itu tak diindahkan. Bahkan, ada demonstran yang melempar plastik dan potongan bambu ke arah kamera CCTV di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Medan Merdeka Barat.
Untuk mendorong mundur massa, polisi mulai menggaungkan azan. Polisi juga melantunkan selawat nabi dan bismillah berulang kali.
Pukul 20.00 WIB, massa yang mencoba menerobos beton pembatas telah mundur. Meski demikian, polisi masih berjaga di balik beton pembatas.
Adapun massa buruh menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah.
Massa buruh meminta pemerintah mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, menaikkan upah minimum buruh sebesar 15 persen pada 2024, serta merevisi presidential threshold dari 20 persen menjadi 0 persen.
Selanjutnya, pemerintah diminta merevisi parliamentary threshold menjadi empat persen dari total kursi DPR RI, mencabut UU Kesehatan, serta mewujudkan jaminan sosial JS3H, reforma agraria, kedaulatan pangan, dan RUU PPRT.
Bila tak didengarkan dan tuntutan ditanggapi, massa buruh mengancam akan mogok nasional.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/10/20292241/polisi-ingatkan-buruh-yang-coba-terobos-kawat-berduri-di-jalan-merdeka