Salin Artikel

Damkar Kota Bekasi Minta Maaf ke Hana Saraswati Terkait Aduan Rusa Berkeliaran

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi meminta maaf kepada aktris Hana Sarasvati terkait aduan adanya anak rusa yang berkeliaran di Jalan Raya Kalimalang, Kota Bekasi.

Hana sebelumnya sempat mengeluhkan bahwa aduannya soal anak rusa yang berkeliaran diragukan oleh petugas Damkar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin membenarkan adanya aduan dari Hana pada Rabu (9/8/2023).

"Atas kejadian ketidaknyamanan pelayanan petugas yang dialami warga tersebut, Dinas Damkar Kota Bekasi menyampaikan permohonan maaf dan tidak bermaksud lebih apalagi untuk mempermainkan warga," kata Aceng dikutip dari keterangannya, Jumat (11/8/2023).

Menurut Aceng, petugas tak bermaksud untuk meragukan aduan dari Hana.

Petugas justru menanyakan detail kejadian saat Hana melihat rusa berkeliaran itu agar bisa menindaklanjutinya secara tepat.

Saat proses pengaduan berlangsung, menurut dia, petugas meminta detail lokasi kejadiannya, akan tetapi Hana sudah menutup sambungan telepon.

"Karena itu informasi yang dibutuhkan petugas untuk menindaklanjuti aduan warga tidak lengkap," kata Aceng.

Aceng menegaskan, prosedur pengajuan pertanyaan itu merupakan hal yang wajib dilakukan petugas sebagai pelengkap informasi.

"Yang ingin diminta petugas adalah kelengkapan informasi pengaduan agar petugas segera menindaklanjuti ke lapangan sesuai informasi yang diperoleh," paparnya.

Kata Aceng, meski informasi telah diterima petugas secara lengkap, kerap kali saat petugas meluncur ke lokasi, ternyata laporan itu palsu.

"Karena itu (pertanyaan) salah satu faktor penting berhasilnya tindak lanjut pengaduan warga didukung informasi lengkap yang diperoleh petugas," pungkasnya.

Keluhan Hana

Aktris Hana Saraswati mengeluhkan perlakuan petugas Damkar dalam video yang diunggahnya melalui akun Instagram-nya.

Hana mengeluh karena dia justru dikira melakukan scam atau penipuan oleh call center Dinas Damkar.

"Waktu awal gue bilang ada anak rusa lepas lari-lari di Jalan Raya Kalimalang, mereka bilang gini, 'Hah siapa yang pelihara rusa, Mbak, di Bekasi. Kayaknya enggak mungkin deh'" kata Hana Saraswati.

"Ya itu dia makanya karena enggak mungkin ada rusa di Bekasi tiba-tiba ada depan mata gue, gue telepon emergency Pemkot Bekasi. Terus gue dikatain enggak bisa bedain kambing sama rusa," katanya.

Kata Hana, petugas call center yang menanggapi keluhannya itu menyebut mereka takut informasi yang diberikan itu palsu.

Setelah perdebatan yang terjadi, Hana mengatakan kepada petugas call center tersebut kalau dia hanya memberikan informasi dan tidak peduli Damkar hendak menanggapi laporannya atau tidak.

"Hello... emergency itu seenggaknya dicek dulu enggak sih baru nanti urusannya kalau emang gue scam, gue gimana-gimana baru diusut, gitu," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/11/15012291/damkar-kota-bekasi-minta-maaf-ke-hana-saraswati-terkait-aduan-rusa

Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke