Rudiati (52), ibu korban, mengungkapkan wajah anaknya itu merah dan bengkak.
"Keadaan mukanya merah, bengkak, dan matanya enggak bisa melihat karena bengkak," ucap dia di kediamannya di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
Saat penyiraman air keras terhadap MA berlangsung, Rudiati sedang berada di dalam rumah.
Lokasinya yang tidak cukup jauh membuat warga di sekitar lokasi penyiraman air keras lebih mudah untuk menjemputnya.
Setibanya di lokasi kejadian, Rudiati melihat MA masih dibantu oleh warga untuk menyiram wajahnya dengan air.
"Anak dibantu warga pakai air es dan disiram mukanya pakai air keran di sekitar situ. Mukanya masih kepanasan. Langsung saya bawa ke klinik," ucap dia.
Di klinik setempat, MA tidak mendapat pertolongan apa pun karena terbatasnya peralatan yang dibutuhkan.
Ia pun dibawa ke RSUD Matraman untuk mendapatkan pertolongan pertama yang lebih memadai.
"Ditangani dan dicoba pertolongan pertama dikasih seperti salep, langsung satpam telepon Polsek Pulogadung (untuk melaporkan kejadian)," terang dia.
Setelah itu, baru MA dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo untuk ditangani di ruang IGD sampai Kamis (10/8/2023) malam.
Rudiati mengatakan, anaknya dibawa pulang lantaran tidak mendapat kamar di rumah sakit itu.
"Memang ditangani dengan baik di RSCM, tapi kamarnya penuh, jadi ditangani di IGD saja. Mereka sarankan untuk berobat ke rumah sakit lain. Saya pilih RS Islam Cempaka Putih, rencananya ke sana Sabtu (12/8/2023)," pungkas Rudiati.
Sebelumnya, MA dan temannya sedang berboncengan naik motor sebelum tiba-tiba disiram air keras.
Pelaku penyiraman air keras adalah sekelompok pelajar SMA. Mereka mengendarai lebih dari lima motor dan berbonceng tiga.
Penyiraman terjadi tepat di depan warung minuman yang dijaga warga bernama Aldi (19).
Warga yang melihat sontak terkejut. Mereka langsung membantu MA menepikan motornya.
"Motornya dipinggirin dan langsung ditolong warga, dicuci mukanya pakai air bersih. Dia disiram pakai air keras yang ditaruh di dalam botol ukuran 600 mililiter," kata Aldi di lokasi, Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, Ali (32), warga setempat, membantu MA dengan memanggil keluarganya yang bermukim di sekitar lokasi kejadian dan mengantar mereka ke sana.
Ali mengatakan, setelah mendapat pertolongan pertama, MA langsung dibawa ke klinik terdekat.
"Tapi korban langsung dirujuk ke RSUD Matramam, dan diarahkan ke RSCM (RS Cipto Mangunkusumo). Kondisi mukanya kelihatan melepuh. Kalau teman yang dibonceng enggak apa-apa," ucap Ali.
Terkait identitas pelaku dan korban, Aldi menuturkan bahwa ia tidak mengenalnya.
Ia pun tidak tahu mereka berasal dari sekolah apa, serta apakah ada indikasi hendak tawuran atau tidak.
Lebih lanjut, ini pertama kalinya terjadi aksi penyiraman air keras antara sesama pelajar SMA di jalanan itu.
"Di sini memang sering anak-anak sekolahan lewat, tapi belum pernah ngelihat mereka (pelaku dan korban). Enggak tahu juga apakah mereka saling kenal atau gimana," papar Aldi.
Saat ini, kasus sedang ditangani oleh Polsek Pulogadung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/12/11575991/wajah-pelajar-smk-merah-dan-bengkak-hingga-sulit-melihat-setelah-disiram