Juru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, pria terduga teroris tersebut merupakan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"(Inisial) DE, laki-Laki, karyawan BUMN," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (14/7/2023).
Aswin mengungkapkan, DE merupakan pendukung kelompok militan ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ungkap Aswin.
Menurut Aswin, unggahan tersebut berisikan teks pembaruan baiat.
Selain itu, Aswin menambahkan, DE juga tergabung dalam grup media sosial Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R.
Grup itu adalah grup khusus penggalangan dana.
"Dirinya juga merupakan admin dan pembuat beberapa channel Telegram 'Arsip Film Dokumenter dan Breaking News' yang merupakan channel update teror global yang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia," ujarnya.
Miliki senjata api rakitan dan bendera ISIS
Dalam proses penangkapan DE di rumahnya, tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang.
Pantauan Kompas.com di lokasi, personel Densus 88 bersenjata lengkap berjaga di depan pagar dan sebagian lainnya melakukan penggeledahan.
Sesekali, polisi membuka pagar. Terlihat sejumlah senjata api rakitan dan amunisi dijejerkan di teras rumah DE.
Tak hanya itu, bendera ISIS yang didominasi berwarna hitam dengan tulisan berbahasa Arab itu juga diamankan.
Terdapat juga beberapa buku tebal, satu laptop, sejumlah ponsel dan kamera yang diduga menjadi "alat" terduga pelaku untuk melakukan propaganda di media sosial.
Karyawan PT KAI
Ketua RT setempat, Ichwanul Muslimin menyatakan, DE merupakan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Dia karyawan BUMN, di PT KAI," ujar Ichawnul saat dijumpai di lokasi, Senin.
Namun, Ichwanul tidak mengetahui jabatan DE di PT KAI lantaran yang bersangkutan belum terlalu lama tinggal di daerahnya.
"Dia baru ngontrak di sini. Baru sekitar enam bulan lah," lanjut Ichwanul.
Dihubungi terpisah, PT KAI menyatakan menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," tegas EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, dalam keterangannya.
Agus mengatakan, KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme.
Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," kata Agus.
(Penulis: Rahel Narda Chaterine, Firda Janati | Editor: Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana, Ihsanuddin).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/14/22433021/fakta-fakta-terduga-teroris-di-bekasi-karyawan-pt-kai-dan-pendukung-isis