Salin Artikel

Tak Kapok Dirundung Warga, Laurendra Hutagalung Konsisten Bikin Konten Tegur Pengendara Langgar Aturan di Sudut Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Percekcokan kembali terjadi antara pembuat konten video, Laurendra Hutagulung, dengan pengendara motor yang tidak diterima ditegur karena melawan arah.

Setelah beberapa pekan lalu dirundung oleh warga di Tebet, Jakarta Selatan, kali ini Laurendra dan krunya bersitegang dengan pengendara melawan arah di flyover Slipi, Jalan Kemanggisan Utama, Palmerah, Jakarta Barat.

Menurut saksi mata bernama Ilham (29), para pengendara termasuk pengemudi ojek online (ojol) tak terima bila dijadikan konten lawan arah.

"Awal mulanya pada lawan arah. Itu kan lawan arah sudah lumrah di situ, sudah biasa. Sudah kayak makanan sehari-hari di situ," ujar Ilham kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

"Jadi ya kayak ojol juga kurang terima, akhirnya mungkin ribut," lanjut dia.

Dipisahkan TNI

Ilham menyebutkan, Laurendra meminta agar pengendara yang melawan arah untuk memutar balik. Namun, upaya ini dilakukan sambil direkam menggunakan kamera.

"Intinya pada menolak adanya mereka, karena orang-orang sekitar merasa dikontenkan. 'Yang dapat duit mereka, bukan kita', ada yang ngomong begitu," jelas Ilham.

Sepengetahuannya, tak ada korban dalam peristiwa tersebut. Setelah cekcok, Laurendra dan timnya langsung digiring ke dalam warung makan.

"(Saat itu) sudah dipisah (lerai). Content creator-nya itu sudah masuk ke dalam, ke warung sambal rampai. Dan orang-orangnya sudah dipisah sama TNI," ungkap Ilham.

Dihubungi secara terpisah, Laurendra Hutagalung membenarkan bahwa dia kembali membuat konten soal lawan arah di flyover Slipi.

Sekitar pukul 16.30 WIB, timnya berada di lokasi sambil meminta pengendara yang lawan arah untuk putar balik. Dia pun telah meminta izin ke kantor polisi, sekaligus pengamanan.

"Sebelumnya kami juga sudah permisi sama basecamp 'Broody', ojol tempat kami berdiri. Cuma di lorongnya itu ada basecamp ojol juga, kami enggak permisi," ujar Laurendra.

Dilempari batu

Setelah 30 menit, pengendara yang diminta untuk putar balik pun mengikuti arahan. Namun, kata dia, satu pengendara bersikukuh melawan arah. Tim Laurendra secara spontan melarang si pengendara.

"Yang satu ngeyel, dia mau tancap gas, secara spontan (tim melarang) 'Jangan, jangan', dan jatuh si bapak itu. Jatuh lalu, di atas flyover sudah ramai nontonin kami," jelas dia.

Kala itu, tim kreator konten ini juga dilempari batu oleh pengemudi ojol yang berada di lorong flyover. Setidaknya, ada empat batu berukuran besar yang dilemparkan.

"Sudah pecahlah di situ, ricuh yang oknum ojol ngelempar batu sama kami. Ada empat batu melayang, tetapi enggak kena," papar Laurendra.

Tak lapor polisi

Kepada Kompas.com, Laurendra mengaku tak akan melapor ke polisi meski dilempari batu oleh sejumlah orang saat membuat konten menegur pengendara yang melawan arah di Flyover Slipi.

"Enggaklah (melapor), itu kan hal biasa, maksudnya lempar batu. Tetapi kalau kena kepala ya bolehlah lapor," kata Laurendra.

"Soalnya enggak kena, dia juga kayaknya lempar itu tanggung, itu dari ujung kolong. Dia rada-rada takut juga lempar ke kami, enggak sampai, soalnya jarak kami agak jauh," sambung dia.

Menurut dia, cekcok dengan pengendara yang ditegur merupakan hal biasa. Namun, jika terjadi kekerasan, maka Laurendra mengaku tak segan untuk menempuh jalur hukum.

Sebelumnya, Laurendra dan krunya juga terlibat keributan ketika menegur pengendara melawan arah di Tebet, Jakarta Selatan.

Lantaran krunya dipukul, ia kemudian melapor ke polisi.

"Kemarin sudah berlebihan itu yang di Tebet, main pukul, asal jangan begitu. Kalau cekcok, debat, mengancam, itu hal biasa menurut kami," ujar Laurendra.

Tak kapok

Laurendra dan timnya tetap konsisten membuat konten menegur pengendara pelanggar lalu lintas meski beberapa waktu lalu, mereka nyaris diamuk massa saat membuat konten serupa di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Laurendra dan tim nyaris jadi sasaran empuk warga sekitar, terutama ojol gara-gara membuat konten yang berisikan imbauan kepada pengendara motor untuk tidak melawan arus di jalan.

Salah satu warga sekitar bernama Ivan menuturkan, peristiwa bermula saat Laurendra dan timnya membuat konten yang menghalau pengendara roda yang melawan arus dan meminta untuk putar balik.

Semua pengendara yang kedapatan melawan arah mengikuti instruksi yang diberikan. Meski begitu, tak sedikit warga sekitar, terutama pengemudi ojol merasa tak nyaman dengan kehadiran sang content creator.

Seiring berjalannya waktu, sang content creator dianggap bertindak "kelewatan".

Ivan menyebut keributan tak terhindarkan. Warga dan ojol yang geram mengejar sang content creator dan timnya.

Kejadian itu membuat Laurendra dan timnya memilih mengungsi di warung makan agar tak diamuk massa. Bahkan, mereka sempat dikepung berjam-jam di dalam warung makan Ayam Bakar Wong Solo.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar, terutama ojol. Makanya, situasinya kayak begini (tidak kondusif)," ungkap Ivan.

(Penulis: Zintan Prihatini, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/06/18564171/tak-kapok-dirundung-warga-laurendra-hutagalung-konsisten-bikin-konten

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke