Salin Artikel

Polisi akan Kembali Gelar Olah TKP Gali Penyebab Tewasnya Ibu-Anak di Depok

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk ketiga kalinya, guna mencari penyebab pasti kematian pasangan ibu-anak yang ditemukan dalam kondisi mengering.

Jasad Grace Arijani Harahapan (64), dan anaknya David Ariyanto Wibowo (38), pertama kali ditemukan pada Kamis (8/9/2023), sekitar pukul 09.30, di dalam kamar mandi rumah mereka di Depok.

Direktur Reserese Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan, saat ini tim laboratorium forensik sedang menganalisis berbagai temuan dari olah TKP yang sudah dilakukan.

Namun terdapat potensi akan dilakukan olah TKP lanjutan ini karena adanya kebutuhan dari tim laboratorium forensik.

"Tadi pagi kami menerima permohonan lagi dari labfor dan dokfor untuk melakukan olah TKP kembali untuk memastikan betul bisa dipertanggungjawabkan," ujar Hengki, Senin (11/9/2023).

Sebelumnya, kepolisian telah dua kali melakukan olah TKP untuk mendalami kasus kematian Grace dan David.

Dalam dua kali olah TKP tersebut, polisi telah menyelidiki pola hidup serta mendalami kondisi psikologis dari korban sebelum keduanya ditemukan tewas.

Di sisi lain, kedokteran forensik juga sedang meneliti indikasi penyebab kematian korban yang di antaranya adalah mati secara alamiah, kecelakaan, bunuh diri, dibunuh, atau gabungan dari indikasi-indikasi yang ada.

"Ini berbagai kemungkinan, yang satu bunuh diri yang satu dibunuh, kita enggak tahu. Ini sedang didalami," ucap Hengki.

"Oleh karenanya kami mohon bersabar kita kedepankan SCI (Scientific Crime Investigation), tidak boleh terpengaruh oleh opini-opini apa pun. Kami fokus berdasarkan alat bukti yang ada," lanjut Hengki.

Misteri tulisan di laptop

Di antara jasad Grace dan David, petugas menemukan botol beling dan bungkus cokelat. Selain itu, petugas juga menemukan sebuah tulisan berjudul ‘to you whomever’ yang bermakna 'kepada siapa pun' di laptop.

"Jadi di sana tertulis, ‘Siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia’,” ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi.

Hengki mengatakan, bila dilihat dari kacamata awam, tulisan itu dibuat oleh si ibu berinisial Grace atau David sebelum meninggal dunia.

Penyidik pun bekerja sama dengan tim dari digital forensik dan psikologi forensik untuk mendalami temuan penting itu.

"Khusus asosiasi psikolog forensik akan menganalisis secara retrospektif otopsi psikologi. Nanti akan terlihat apakah ini adalah tulisan dari mereka, apa motivasinya, dan lain-lain," ujar Hengki.

Kronologi penemuan jasad

Penemuan jasad Grace dan David bermula saat warga hendak mengajak acara jalan santai yang digelar perangkat RT setempat.

Tetangga korban, Ratna Ningsih Trinyoto (71), mengaku merupakan panitia acara jalan santai tersebut.

"Saya panitianya, ada empat orang. Mau ngajak (Grace) buat jalan santai," tuturnya ditemui di Perumahan Bukit Cinere, Jumat (8/9/2023)

Menurut Ratna, dia dan panitia lain berdiskusi pada Kamis pagi. Saat mendiskusikan jalan santai itu, Ratna mengaku hendak mengajak GAH karena sudah lama tidak bertemu.

Ratna dan panitia lain sekaligus warga setempat akhirnya mengujungi rumah Grace.

"Tapi, ketika saya ke pagarnya (kediaman Grace), itu digembok. Kami di situ sudah mulai curiga," urai Ratna.

Ia lalu melaporkan ke petugas keamanan setempat untuk mengecek kondisi di dalam kediaman Grace.

Menurut Ratna, sejumlah petugas keamanan masuk ke rumah GAH melalui dinding pagarnya. Begitu tiba di depan pintu garasi, petugas keamanan mencium bau tidak enak.

Petugas keamanan masuk lewat pintu garasi yang ternyata tidak dikunci. Namun, mereka langsung keluar dan hendak muntah karena tak tahan dengan bau busuk yang memenuhi rumah itu.

Petugas keamanan lantas melapor ke polisi setempat. Polisi lantas mendatangi rumah itu dan menemukan jasad Grace dan David di kamar mandi dalam keadaan mengering tersisa tulang belulang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/11/18405161/polisi-akan-kembali-gelar-olah-tkp-gali-penyebab-tewasnya-ibu-anak-di

Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke