Salin Artikel

Polisi: Pria yang Tewas Bersimbah Darah di Kos Tamansari Tusuk Diri Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut pria berinisial IK (19) yang tewas bersimbah darah menusuk dirinya sendiri di kamar kos, Jalan Kebon Jeruk V, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (7/9/2023).

Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari Kompol Roland Olaf Ferdinan menjelaskan, kejadian itu bermula ketika IK cekcok dengan kekasihnya di lokasi kejadian.

IK menyudahi hubungannya lantaran sang kekasih terus merasa cemburu.

"Dilempar si cowo ini dengan barang-barangnya dia. Cowok ini samperin si cewek mengatakan 'ngapain Lu lempar segala macam' terus melihat ada pisau di atas kulkas," ungkap Roland saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/9/2023).

IK kemudian mengambil pisau, namun benda itu terjatuh.

Tak lama, kekasih korban menarik tangannya hingga posisi terduduk lalu memeluk dari belakang.

"Kemungkinan cowok ini gara-gara dia mau pergi berusaha melepas dari pelukan cewek, mengambil pisau kemudian menusuk dirinya sendiri," jelas Roland.

Kekasih korban lantas terkejut, saat melihat darah telah bercururan.

Ia berteriak, dan memanggil penjaga kos. IK sempat dilarikan ke RS dalam kondisi bersimbah darah, namun nyawanya tak tertolong.

Roland berkata, berdasarkan hasil visum luar, pisau menusuk dada sebelah kiri dengan kedalaman 2,5 sentimeter.

"Waktu itu dokter sudah mencoba untuk menghentikan pendarahan, terus dia menunjukkan gejala seperti gagal jantung," papar Roland.

"Pisau ini menusuk organ vital di dalam tubuhnya. Jadi darah itu enggak berhenti-berhenti," lanjut dia.

Setelah diperiksa, IK juga dalam pengaruh minuman beralkohol dan positif amfetamin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/18/20514021/polisi-pria-yang-tewas-bersimbah-darah-di-kos-tamansari-tusuk-diri

Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke