Adapun kebakaran melanda rumah milik Sarmini (60) di Jalan Ampera 2, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Saya masih lemas sebenarnya, enggak mau omongin (peristiwa kebakaran), masih takut saya," ujar dia kepada Kompas.com di Pulogadung, Senin (25/9/2023).
Rumah Pari dan Sarmini hanya terhalang satu rumah warga lainnya. Pada malam kejadian sekitar pukul 19.30 WIB, seluruh keluarga Pari sedang berada di dalam rumah.
Pari saat itu sedang bersiap-siap untuk shalat isya. Namun, tiba-tiba ia mendengar teriakan "Bau bensin! Bau bensin!" dari arah rumah sebelah kirinya.
Pari dan keluarganya kemudian berlari keluar rumah.
Rupanya, di depan rumahnya sudah ramai warga lainnya. Beberapa warga berlarian sambil membawa air, berupaya memadamkan api yang sudah membesar.
"Tiba-tiba ada yang teriak bau bensin. Semua langsung pada keluar rumah. Pas keluar, tahu-tahu api sudah gede. Tapi selebihnya saya enggak tahu (penyebab kebakaran)," terang Pari.
Kesulitan menggendong suaminya
Pari menjelaskan, hal yang membuatnya trauma akan kebakaran itu adalah saat ia sekeluarga kesulitan menggendong suami Pari.
Suami Pari tidak bisa bergerak karena mengidap stroke. Dia harus dibantu satu atau dua orang untuk bergerak.
Beruntung, ketika anggota keluarga lainnya mengangkut surat-surat penting dari dalam rumah, Pari dibantu oleh seorang tetangga untuk mengangkut suaminya mengungsi ke rumah tetangga lain.
"Yang bikin saya trauma dan takut ngomongin api (kebakaran) karena masih ada rasa khawatir suami saya jadi korban, walaupun kenyataannya alhamdulillah selamat," ujar Pari.
Hal lainnya yang membuat Pari trauma adalah rumahnya nyaris dilahap si jago merah. Namun, saat itu rumahnya selamat berkat toren air milik tetangga yang meledak.
Jadi takut api
Imbas kebakaran itu, Pari mengaku jadi takut api. Ketakutannya memang tidak begitu memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Ia masih bisa memasak dengan kompor. Hanya saja, Pari selalu tergesa-gesa untuk mematikan kompor tersebut.
"Jadi lebih waspada sama yang berhubungan dengan api. Makanya kalau masak, buru-buru matiin kompor kalau sudah selesai. Masih ada rasa ketakutan," kata dia.
Diduga sengaja dibakar
Sebelumnya, kebakaran melanda sebuah rumah yang dihuni oleh Sarmini, anaknya yang berinisial SO (40), dan cucunya yaitu L (14) yang juga keponakan SO.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah itu diduga disiram bensin sebelum dibakar.
"Menurut saksi, anak tetangga, ada yang menyiramkan bensin," kata Gatot dalam keterangan tertulis, Jumat.
Sementara itu, Sarmini menduga bahwa kediamannya dibakar oleh SO.
Sebelum kejadian, Sarmini melihat bayangan api menyala di lantai dua. Ia langsung berteriak kepada SO yang menghuni lantai dua rumah itu.
"'Hei SO, kamu ngapain di atas, itu kok nyala api? Kok bakar rumah?' Dia jawab, 'Enggak apa-apa, Mak'," kata Sarmini di lokasi, Minggu (24/9/2023).
"Cucu saya udah duluan menegur omnya, kok bakar rumah gitu. SO bilang, 'Udah, bukan urusan lu, sana pergi'," tutur Sarmini menirukan ucapan SO.
Saat itu, api pun makin membesar. Sarmini hanya terdiam, tak bisa berbuat apa-apa. Sementara itu, warga di luar rumah Sarmini mulai berteriak.
"Di luar udah pada teriak 'kebakaran'. Saya masih diam di situ. Saya coba pasrah," papar dia.
SO kemudian turun ke lantai bawah. Sarmini yang melihat SO langsung meminta kunci motor dari tangan anaknya itu.
"Saya tanya dia mau ke mana, dia bilang hanya ke belakang. Saya minta kunci motor, dia kasih," ungkap Sarmini.
Tak lama setelah SO pergi, Sarmini meminta cucunya memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) menggunakan motor.
Warga pun menarik Sarmini keluar rumah. Warga kemudian berbondong-bondong memadamkan api yang membakar rumah Sarmini.
Sementara itu, sang empunya rumah hanya bisa duduk di salah satu rumah tetangga sambil menangis.
Tak lama kemudian, petugas damkar datang dan langsung memadamkan api.
Berkat bantuan warga dan petugas yang cepat datang, api tidak merambat ke area lain rumah Sarmini maupun rumah tetangga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/27/08040381/tinggal-dekat-rumah-yang-terbakar-di-rawamangun-lansia-saya-masih-lemas