Salin Artikel

Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Kematian FD menyisakan tanda tanya soal motif pelaku tega membunuh korban. Pasalnya, polisi menyebut pelaku tidak memiliki dendam pribadi terhadap korban.

"Untuk motif sendiri yang sudah bisa kami pastikan, tidak ada dendam pribadi terhadap korban. Pelaku tidak memiliki dendam pribadi ke korban," kata Kapolsek Tanjung Duren Muharram Wibisono saat ditemui di Mapolsek Tanjung Duren, Rabu (27/9/2023) malam.

Berdasarkan pengakuannya, pelaku tidak mengenal korban. Pelaku juga tidak menginginkan harta benda milik korban atau merampok.

Oleh sebab itu, motif sesungguhnya pelaku menikam korban hingga tewas bersimbah darah masih terus digali pihak kepolisian.

Memilih korban secara acak

Setelah memeriksa pelaku, polisi mengetahui fakta bahwa AH memilih korban secara acak.

“Sejauh ini dari keterangan saksi yang kami miliki demikian, jadi tidak ada target tertentu,” ujar Wibisono.

“Jadi dia (pelaku) memang ingin melakukan suatu tindakan ini, tetapi dia tidak ada target tertentu,” lanjut dia.

Wibisono menyatakan, penyidik akan tetap mendalami kasus tersebut.

Begitu pula dengan kemungkinan pelaku memiliki gangguan kejiwaan atau tekanan mental, yang menyebabkannya nekat menghabisi nyawa korban.

“Harus secara medis terlebih dahulu kami buktikan,” tutur dia.

Pelaku bicara berbelit dan simpang siur

Sementara itu, Wibisono mengatakan, pelaku berbicara tak nyambung dan berbelit saat diperiksa. Pelaku juga memberikan keterangan yang berbeda-beda.

“Untuk jawaban ini berbelit-belit, simpang siur, jadi berubah-ubah. Jawaban ini berubah-ubah dan kadang ada juga tidak relevan,” ungkap Wibisono.

Oleh karena itu, penyidik turut mendalami kasus ini melalui keterangan saksi-saksi. Total, ada tujuh saksi yang telah diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut.

“Dugaan kami untuk saat ini adalah kemungkinan pelaku memiliki kelainan, tetapi ini harus kami buktikan juga nanti pemeriksaan kejiwaan dari yang bersangkutan,” tutur Wibisono.

Kata keluarganya, pelaku memiliki perangai tak wajar dan aneh. Pelaku pun sering terlihat berada di tempat kejadian perkara (TKP) sebelum melancarkan aksinya.

“Memang pelaku ini sering beberapa kali datang ke sana itu, menunjukkan perilaku yang aneh ya tidak wajar, tetapi tidak melakukan penyerangan,” ucap Wibisono.

Kepada polisi, keluarga AH mengaku hendak memeriksaan kejiwaan pelaku. Namun, pelaku menolak ajakan tersebut.

Sehingga, belum diketahui secara pasti apakah pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Kalau memastikan pelaku ODGJ, belum waktunya kami bisa menyimpulkan itu secara 100 persen, tetapi mungkin juga ada ke arah sana dan tentunya ini kami harus buktikan secara medis,” jelas dia.

Pelaku rencanakan penusukan

Adapun penusukan bermula ketika korban hendak berangkat kerja menuju kantor yang tak jauh dari lokasi kejadian, Selasa (26/9/2023) pagi.

Pelaku yang sudah berada di lokasi tiba-tiba menghampiri FD, lalu menusukkan pisau ke bawah leher korban.

"Korban mengalami luka sangat berat yang berada di bawah leher. Itulah yang menyebabkan luka yang sangat fatal, sehingga korban meninggal dunia," ujar Wibisono, Selasa.

Pada hari yang sama, polisi langsung menangkap pelaku yang telah diamankan petugas sekuriti.

Pelaku rupanya telah menyiapkan pisau yang dibawa dari rumah untuk menikam FD. Dia juga disebut merencanakan penusukan itu.

Kini, AH telah ditahan di Mapolsek Tanjung Duren. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/29/08145971/tanda-tanya-pembunuhan-wanita-di-tanjung-duren-pelaku-rencanakan

Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke