Sejarah berdirinya kedai Kopi Es Tak Kie Bermula dari dua petak ruko di sebuah jalan kecil yang dikenal sebagai Gang Gloria.
Kini Kopi Es Tak Kie telah membuka beberapa cabang dengan nuansa lebih modern di berbagai pusat perbelanjaan, antara lain Sarinah, Taman Anggrek dan Gandaria City.
Namun, seiring perkembangan zaman, nyatanya tidak hanya Kopi Es Tak Kie saja yang melebarkan sayapnya. Gerai-gerai kopi kekinian pun menjamur dan mendominasi industri satu ini.
"Mungkin tahun 2000-an saya lupa tepatnya, yang banyak buka mal-mal. Pada buka Starbucks lah, Jco, Kenangan, Janji Jiwa, Kopi Lisa lagi tuh baru ada, nah itu berat, pusing," kata Koh Ayauw saat berbincang dengan Kompas.com di kedainya, Rabu (4/10/2023) lalu.
Untuk itu, konsistensi rasa pun menjadi jurus jitu Ayauw bertahan di tengah gempuran kopi-kopi kekinian yang kian bermunculan.
"Ya kita jaga mutu saja, jaga kualitasnya bagaimana gitu, Jangan sampai kalah sama mereka mereka," celetuk Ayauw.
Kata dia, tak ada yang berubah dari resep menu andalan kopi susu Tak Kie sejak kali pertama kakek-neneknya merintis usaha keluarga ini.
"Komposisinya itu enggak ganti-ganti dari dulu ya. Iya begitu saja," ujar pria lanjut usia itu.
"Kan kalau kopi macem-macem. Kayak dokter buka resep. Misalkan nih es kopinya kita harus jaga. Kopi apa dicampur sama kopi apa, kalau klop ya sudah pas gitu," lanjut dia.
Adapun jenis kopi yang digunakan berupa bubuk kopi robusta dan arabika yang didapat dari produsen-produsen kopi lokal.
Sementara, untuk rasa manisnya didapat dari susu kental manis (SKM).
"Kopinya kopi pahit kan, paling pakai susu, saja gitu. Rasa manisnya dari susu, kalau pakai gula enggak enak. Jadi rasanya beda," ucap Koh Ayauw.
Kata Koh Ayauw, racikan resep ini sudah ada sejak kopi susu dikenalkan generasi kedua kedai ini sebagai menu andalan Kopi Es Tak Kie pada 1974.
"Es kopi itu sudah ada sejak tahun 1974 pas udah saya pegang. Dulu orang lebih suka minum teh, berubah-ubah zaman jadi ke kopi. Makanya kopi baru ada di zaman generasi kedua," tuturnya.
Ayauw berujar, resep kopi ini pun akan terus lestari sampai generasi-generasi berikutnya. Di usia senjanya kini, Ayauw sudah memberikan tampuk kepemimpinan kepada putranya, Willi, untuk meneruskan usaha turun-temurun yang berusia hampir satu abad itu.
"Saya generasi ketiga, yang punya kakek saya, (lalu) ayah saya, (kemudian) saya. Sekarang generasi keempat berarti anak saya," kata dia sambil terkekeh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/10/13062741/ternyata-ini-jurus-kopi-es-tak-kie-menahan-gempuran-gerai-minuman