Salin Artikel

Keluhan Warga Soal TPA Ilegal Limo: Asap Kebakaran hingga Banyak Lalat

DEPOK, KOMPAS.com - Warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Limo di Kota Depok mengeluhkan sederet masalah yang timbul sejak lokasi itu jadi TPA ilegal beberapa tahun lalu.

Masalah itu mulai dari polusi udara setiap kali sampah di TPA terbakar hingga banyaknya lalat hijau saat musim hujan tiba.

"Kalau musim hujan sudah jangan ditanya, lalat hijau yang besar-besar itu masuk sampai dalam rumah, baunya juga. Jadi kita malu kadang-kadang kalau ada tamu. Lalat yang gede-gede itu. Lalat bangkai," kata Fatma (55), salah satu warga yang Kompas.com temui di sekitar lokasi, Selasa (24/10/2023) siang.

Sedangkan terkait polusi udara, bukan kali ini saja TPA liar itu kebakaran.

Kata warga lain bernama Doddy (60), paling tidak dalam setahun ada empat kali kebakaran di sana, entah disengaja atau tidak.

"Setahun itu di sini bisa 4-5 kali kebakaran. Yang sebelum itu kecil cuma dua mobil Damkar, yang terakhir ini besar, bisa delapan mobil Damkar," kata Doddy.

Baik Doddy dan Fatma sama-sama mengeluhkan masalah asap dari TPA yang seolah tak ada habisnya.

"Masalahnya ya asap itu, semua warga sini kena. Sampai kapan kita ngisepin asap kayak gitu? Kan bahaya," ujar Fatma lagi.

Belum lagi, jarak tempat pemukiman warga hanya berkisar satu kilometer saja dari TPA ilegal ini.

Sehingga setiap kebakaran, Fatma dan warga sekitarlah yang terkena asap tersebut.

"Kalau kebakaran aja, semua enggak tahu. Enggak mungkin enggak tahu penyebab kebakarannya, situ buang sampah, gitu kan. Walaupun kita marah-marah kalau ada kebakaran, mereka 'enggak tau enggak tahu, kita enggak ngebakar'," ujar wanita paruh baya itu.

Padahal, kata Fatma ia bersama warga RT 05/05 lain yang bertempat tinggal dekat TPA sudah menyurati Pemerintah Kota Depok hingga Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok memgenai masalah TPA liar ini.

Namun, tidak ada langkah tegas dari pemerintah hingga sekarang untuk menutup TPA liar yang kian meresahkan itu.

"Itu ilegal, kenapa bisa sampai sebesar itu padahal tidak ada izinnya. Pengaduan sudah. Mau ke mana? Pemkot? Sudah. Lurah, Camat, DLHK, Satpol PP? Sudah semua," celetuk dia.

Disebut pula bahwa sebenarnya lahan TPA ini merupakan tanah sengketa yang tidak jelas kepemilikannya.

Sehingga, Fatma tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi soal masalah sampah yang mereka hadapi.

"Kalau misal kita tahu siapa yang punya lahan, kita bisa nuntut. Masalahnya siapa yang menguasai itu kita enggak tahu," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/25/13324801/keluhan-warga-soal-tpa-ilegal-limo-asap-kebakaran-hingga-banyak-lalat

Terkini Lainnya

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke