Salin Artikel

"Headway" Jadi Lebih Lama, Pengguna LRT: Waktu Perjalanan Sama Kayak Kena Macet

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandy Sanjaya (32) pengguna layanan kereta lintas raya terpadu (LRT) mengeluhkan penambahan waktu tunggu kedatangan atau headway yang lebih lama.

Menurut Sandy, headway yang semakin panjang karena banyaknya rangkaian roda kereta yang aus membuat waktu tempuh tidak ada bedanya dengan macet-macetan di jalan.

"Sama saja (seperti kena macet). Waktu nunggunya lama, ditambah waktu perjalanannya juga lama, jadi sama saja," kata Sandy ketika ditemui di Stasiun Jatimulya, Rabu (1/11/2023).

Menurut Sandy, keadaan headway yang bertambah itu justru dianggap merugikan penumpang.

Sebab, kocek yang dikeluarkan ketika naik LRT dibandingkan naik KRL commuter juga berbeda jauh.

LRT mematok tarif Rp 20.000 untuk rute Stasiun Jatimulya ke Stasiun terakhir, yakni Dukuh Atas.

Sementara untuk KRL commuter dari Stasiun Bekasi Timur ke Stasiun Sudirman, yang memiliki jarak hampir mirip, hanya dipatok Rp 3.000.

"Tarif Rp 20.000 itu terlalu mahal. Perlu penyesuaian lagi karena ini juga kayaknya belum sepenuhnya beres (sempurna)," jelas Sandy.

Senada, pengguna LRT bernama Pandu Sihombing (28) juga heran dengan kondisi ini.

Namun begitu, Pandu tetap menganggap LRT adalah opsi terbaik dibanding harus menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan KRL commuter line.

"Mending naik ini tapi nunggu lama karena enggak perlu berdesakan kayak naik KRL. Naik motor atau bus juga kena macet. Kalau ini kan enggak, walau memang banyak masalahnya," tutur Pandu.

Diberitakan sebelumnya, waktu tunggu penumpang di Stasiun LRT Jabodebek kini lebih lama dari biasanya, yakni mencapai 40 menit.

Sebab, 18 rangkaian kereta api LRT Jabodebek masuk bengkel bubut beberapa hari terakhir karena roda kereta aus. Ratusan perjalanan LRT Jabodebek akhirnya dibatalkan.

"Dengan sembilan trainset yang beroperasi, headway-nya atau waktu tunggunya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," tutur Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojodi di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Kus menyebutkan, perbaikan rangkaian kereta di bengkel bubut tak bisa dipercepat untuk saat ini. Sebab, pihak LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut.

Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.

Kus mengungkapkan, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan perihal ini.

Mereka meminta Kementerian supaya LRT Jabodebek memiliki dua mesin bubut sehingga pengerjaan belasan train set lebih cepat.

"Idealnya kami punya dua mesin bubut. Sebab, banyak rangkaian kereta yang cepat aus," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/18335771/headway-jadi-lebih-lama-pengguna-lrt-waktu-perjalanan-sama-kayak-kena

Terkini Lainnya

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke