Hal ini dilakukan mengingat adanya aksi bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Diketahui, banyak peserta aksi yang menggunakan layanan KRL.
"Kami memberlakukan sistem buka tutup antrean pengguna yang masuk ke area peron stasiun, apabila keadaan sudah ramai," kata VP Corporate Secretary KA Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulis.
Selain itu, KAI Commuter juga menambah personel pengamanan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia. Personel tambahan berasal dari internal KAI dan unsur TNI-Polri.
"KAI Commuter menambah personel pengamanan dari internal dan unsur TNI-Polri di stasiun-stasiun yang dekat dengan kegiatan penyampaian aspirasi ini," ucap Anne.
Penambahan personel pengamanan, lanjut Anne, bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna KRL, termasuk peserta aksi.
"Untuk tetap dapat melayani pengguna dengan aman dan nyaman," tutur dia.
KAI Commuter juga menyiagakan 30 personel tambahan sebagai petugas medis.
"KAI Commuter juga menyiagakan 30 personel, mobil rescue, mobil ambulans, serta tenaga medis untuk dukungan layanan," ucap Anne.
Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar aksi bertajuk "Aksi Akbar Bela Palestina" di Monas, Minggu pagi.
Selain MUI, elemen buruh dan petani turut meramaikan Aksi Akbar Bela Palestina karena merasa terpanggil melihat kekejian Israel terhadap warga Palestina.
Aksi ini bertujuan untuk mengupayakan gencatan senjata, penyerangan, dan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/05/12223611/kai-buka-tutup-akses-stasiun-juanda-gondangdia-cegah-penumpukan-penumpang