Ia berujar, para siswa SMA yang merupakan pemilih pemula pada Pilkada 2024 mendatang, harus bijak menentukan pilihannya, bukan karena terpengaruh "serangan fajar" alias menerima uang pelicin.
"Jadi jangan asal sekadar mencoblos tetapi harus memilih yang cerdas, kan suka dengar namanya serangan subuh, serangan fajar," ujar Idris dalam sambutan tersebut, Rabu.
Menurut dia, jika calon pemimpin yang menggunakan strategi "serangan fajar" tentunya mewakili kualitas dari calon tersebut, begitu pula dengan yang memilihnya.
"Nah itu kurang cerdas itu, tidak cerdas, sebab dia memilih sesuatu karena itu (serangan fajar) tadi. Ada iming-iming. Nah ini sangat menentukan kualitas kepemimpinan kita nanti," lanjut dia.
Jadi, Idris menekankan, nanti jangan marah kalau ternyata kualitas pemimpin hasil "serangan fajar" tidak sesuai dengan ekspektasi.
"Kalau kita memilih pemimpin seperti itu, ya nanti adik-adik jangan ngambek, marah-marah, itu tanggung jawab pemilihan kita, ya," ucap dia.
Sebagai informasi, serangan fajar adalah istilah yang kerap digunakan untuk menyebut politik uang menjelang pemilihan umum atau pemilu.
Mengutip Kompas.com (28/3/2022), fenomena ini merujuk pada kegiatan membagikan uang kepada masyarakat, dengan tujuan untuk memengaruhi agar memilih pasangan calon tertentu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/08/17525661/pesan-walkot-depok-kepada-pemilih-pemula-memilih-harus-bijak-jangan