Salin Artikel

Maju Jadi Caleg DPR Dapil Jakarta 2 dari Partai Demokrat, Syahrial Nasution: Enggak Perlu Koar-koar, Masyarakat Punya Masalah Nyata

JAKARTA, KOMPAS.com – Arahan langsung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pendorong utama bagi Syahrial Nasution untuk maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta 2.

“Yal, kamu maju ya di Dapil Jakarta 2,” ujar Syahrial menirukan ucapan SBY kala keduanya menghadiri salah satu acara di Malaysia pada Agustus 2022.

Bagi Syahrial, kepercayaan SBY terhadap dirinya merupakan tanggung jawab sekaligus tantangan yang harus siap diemban. Terlebih, politik memang sudah mendarah daging pada dirinya. Sejak kuliah di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), “si anak Medan” ini aktif dalam berbagai kegiatan.

Kecintaan Syahrial pada dunia politik membawanya menduduki posisi sebagai Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Sebagai orang Balitbang, Syahrial mengakui bahwa ia mengandalkan kekuatan analisis data untuk berpolitik, termasuk untuk bisa dekat dengan masyarakat di Dapil Jakarta 2 yang meliputi wilayah Jakarta Pusat (Jakpus), Jakarta Selatan (Jaksel), dan Luar Negeri.

“Total pemilih di Jakarta Pusat (berjumlah) sekitar 830.000, sedangkan Jakarta Selatan 1,7 juta. Dari angka ini, saya harus bisa memetakan apa kebutuhan dan masalah mereka saat ini, juga daerah mana yang harus diprioritaskan,” ucap Syahrial kepada Kompas.com di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).

Dari situ, Syahrial menemukan bahwa masalah yang kini dihadapi masyarakat adalah daya beli yang menurun. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok, seperti beras dan minyak goreng.

Syahrial tak menampik, banyak orang beranggapan bahwa warga Jaksel lebih mapan ketimbang daerah lain. Begitu pula warga Jakpus yang berada di wilayah berkecukupan, apalagi sejumlah wilayah di Jakpus berjarak tak jauh dari Istana Negara yang merupakan pusat pemerintahan.

“Nyatanya, masih banyak warga yang kesulitan membeli beras. Harga beras saat ini berada di kisaran Rp 11.000-Rp 13.000 per liter,” ujar pria yang gemar membaca buku itu.

Guna membantu meringankan masalah tersebut, Syahrial berinisiatif menggelar pasar murah sejak akhir September 2023.

Melalui operasi pasar murah, warga Jaksel dan Jakpus bisa membeli paket bahan pokok dengan harga Rp 20.000. Paket ini berisi 2 kg beras, 1 liter minyak, dan 1 kg gula.

Dalam kurun waktu sebulan, Syahrial mengaku telah menjual 12.000 paket bahan pokok murah kepada warga di wilayah Jakpus serta Jaksel, seperti Cempaka Putih, Kebayoran Baru, Setiabudi, Pesanggrahan, dan Pasar Minggu.

“Saya enggak perlu koar-koar soal visi dan misi (menjadi calon anggota legislatif) sehingga mereka memercayakan suaranya untuk saya. Saat ini, mereka punya masalah nyata di depan mata. Ini (operasi pasar murah) yang bisa saya lakukan sekarang untuk membantu memberikan social safety net,” jelas Syahrial.

Menyikapi kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Syahrial meyakini bahwa masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam menggunakan hak pilih. Rekam jejak calon pemimpin bisa didapatkan dengan mudah di media sosial.

Meski demikian, dia menilai bahwa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang tidak sombong, ramah (humble), dan berwawasan luas.

“Kita (Indonesia) perlu calon pemimpin yang bisa merangkul semua kalangan agar pembangunan dan kesejahteraan bisa berjalan seimbang,” tegas Syahrial. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/09/13350011/maju-jadi-caleg-dpr-dapil-jakarta-2-dari-partai-demokrat-syahrial

Terkini Lainnya

Daftar Rute Mikrotrans yang Beroperasi 24 Jam

Daftar Rute Mikrotrans yang Beroperasi 24 Jam

Megapolitan
Ulah Bejat Ketua RT di Kemayoran, Cabuli 2 Adik Sepupu Berkali-kali Lebih dari Dua Tahun

Ulah Bejat Ketua RT di Kemayoran, Cabuli 2 Adik Sepupu Berkali-kali Lebih dari Dua Tahun

Megapolitan
Dipastikan Tak Gangguan Jiwa, Proses Hukum Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Berlanjut

Dipastikan Tak Gangguan Jiwa, Proses Hukum Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Berlanjut

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Ada Kemungkinan Pegi Diputus Tak Bersalah di Kasus Vina

Hotman Paris Sebut Ada Kemungkinan Pegi Diputus Tak Bersalah di Kasus Vina

Megapolitan
Pelatih Renang di Bogor yang Diduga Cabuli Muridnya Terancam 15 Tahun Penjara

Pelatih Renang di Bogor yang Diduga Cabuli Muridnya Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Foto Struick dan Nathan, Pedagang Aksesoris Banjir Cuan Jualan di GBK

Pakai Foto Struick dan Nathan, Pedagang Aksesoris Banjir Cuan Jualan di GBK

Megapolitan
Penyidikan Kasus Vina Hanya Fokus pada Pegi, Hotman Paris: Tidak Akan Mungkin Terbongkar

Penyidikan Kasus Vina Hanya Fokus pada Pegi, Hotman Paris: Tidak Akan Mungkin Terbongkar

Megapolitan
Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Masih Sidik Kasus Pencabulan Bocah oleh Kakek dan Paman di Depok

Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Masih Sidik Kasus Pencabulan Bocah oleh Kakek dan Paman di Depok

Megapolitan
Demi Dukung Timnas, Kevin Semangat Datang ke GBK meski Pakai Kursi Roda

Demi Dukung Timnas, Kevin Semangat Datang ke GBK meski Pakai Kursi Roda

Megapolitan
Eskalator Rusak, Pengguna KRL Usul Bikin Tangga di 'Skybridge' Stasiun Bojonggede

Eskalator Rusak, Pengguna KRL Usul Bikin Tangga di "Skybridge" Stasiun Bojonggede

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Rubicon Mario Dandy Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Megapolitan
Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan 'Flare' hingga Pukul Tripod Reporter

Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan "Flare" hingga Pukul Tripod Reporter

Megapolitan
Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Megapolitan
Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Megapolitan
Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke