JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga bernama Karto (58), sempat menegur pria berinisial Y (21) yang tewas tenggelam di Kali Mookervart, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/6/2024).
Karto menuturkan, sekitar pukul 09.00 WIB, ia yang sedang duduk di motor dekat lokasi, melihat Y berjalan ke arah kali menggunakan celana pendek tanpa sehelai baju.
"Saya sempat bilang ke dia, 'jangan di situ bahaya'," ucap Karto saat diwawancarai.
Y pun tidak menghiraukan teguran Karto dan tetap berjalan ke arah kali.
Baca juga: Pria yang Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng Diduga Terjebak Lumpur
"Dia bilang 'saya mau mandi', saya tetap peringatkan dan dia malah berjalan ke tengah kali," tutur Karto.
Karto menuturkan, Y awalnya menceburkan bagian kaki hingga ke pinggang. Kemudian, korban berjalan ke arah tengah hingga menenggelamkan kepalanya.
"Kepalanya tenggelam, terus muncul lagi, tenggelam, muncul lagi, yang ketiga tenggelam tidak terlihat lagi," ucap Karto.
Karto pun panik ketika Y tidak kunjung muncul ke permukaan.
Ia langsung memberitahu temannya dan langsung menginformasikan ke sekuriti apartemen yang ada di sekitar lokasi.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng
"Saya langsung lapor ke teman-teman saya dan bantu lapor ke sekuriti," tutur Karto.
Diwawancarai terpisah, Komandan Regu Penyelamat Kompi B Damkar Sektor Cengkareng, Jamalludin menuturkan, tim menerima laporan Y tenggelam sekitar pukul 11.00 WIB.
Jamal mengatakan, korban diduga terjebak lumpur dan akhirnya tenggelam.
"Diduga terjebak lumpur ya korban makanya tenggelam di titik yang sama. Kami menyelamatkan jenazah dengan cara manual menggunakan jangkar," ujar Jamal.
Diberitakan sebelumnya, Y ditemukan tewas karena tenggelam di Kali Mookervart, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/6/2024) siang.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, tim unit penyelamat Sudin Gulkarmat Jakarta Barat tengah mengevakuasi jasad korban, tepat di bawah Jembatan Pelangi.
Terdapat tiga orang petugas yang mengevakuasi korban memakai perahu karet. Warga sekitar juga ramai-ramai menonton proses evakuasi tim penyelamat.
Setelah satu jam evakuasi, jenazah berhasil diangkat dan dimasukkan ke dalam mobil ambulans.
Terlihat jenazah korban sudah dibungkus dengan kantung berwana oranye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.