Salin Artikel

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo menyebut Pemkot Depok telah membohongi masyarakat dengan janji berobat gratis hanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP).

Menurut dia, hingga saat ini masih ada masyarakat Depok yang tidak bisa menikmati layanan berobat gratis dengan menggunakan KTP.

Padahal, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyatakan bahwa kebijakan berobat gratis hanya bermodalkan KTP Depok telah berlaku mulai 1 Desember 2023.

"Ternyata tidak seindah yang disampaikan. Banyak hal berbelit yang menjadi persyaratan penggunaan KTP untuk berobat. Tanggal 7 Desember 2023 kemarin, warga saya berobat ke puskesmas ternyata juga enggak bisa menggunakan KTP," kata Hendrik dalam pesan singkat, Sabtu (9/12/2023).

Di samping itu, Hendrik pun sempat mencoba menggunakan KTP-nya agar mendapatkan layanan kesehatan gratis saat berobat di salah satu rumah sakit di Depok.

Namun, kenyataannya Hendrik tetap tidak bisa menikmatinya.

"Saya kan iseng nanya apa betul bisa dan apa sudah ada koordinasi ataupun sosialisasi pemkot ke RS tersebut? Ternyata tidak ada," ucap dia.

Karena itu, Hendrik menyayangkan apa yang sudah dijanjikan Imam Budi Hartono ternyata tak sesuai fakta di lapangan.

"Sudahlah berhenti membohongi rakyat dengan janji-janji manis yang tidak bisa dilaksanakan dan tidak bisa dinikmati rakyat," ungkap politikus PDI-P itu.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebut warga Depok sudah bisa berobat gratis ke puskesmas atau rumah sakit terdekat hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP.

Kebijakan ini berlaku sejak 1 Desember 2023.

"Saya ingin menyampaikan, sekarang di Depok berobat cukup pakai KTP per 1 Desember 2023," kata Imam saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Mulai awal bulan ini, layanan kesehatan di Kota Depok telah menerapkan Universal Health Coverage (UHC) alias Jaminan Kesehatan Semesta.

UHC berlaku bagi warga Depok yang sudah maupun belum punya asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.

"Depok sudah UHC. Kalau sakit ke puskesmas, bagi yang sudah punya BPJS, silakan tunjukkan KTP-nya," ujar Imam.


https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/09/18292341/pimpinan-dprd-sebut-pemkot-depok-bohongi-rakyat-nyatanya-tidak-bisa

Terkini Lainnya

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke