Salin Artikel

Ibu Balita di Kramatjati Tahu Anaknya Disiksa, tapi Terhalang Biaya Pulang ke Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda dari H (3), balita yang disiksa pria bernama Risqi Ariskalaki (29), di Kramatjati, Jakarta Timur, sudah mengetahui bahwa puteranya menjadi korban penganiayaan.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes (Pol) Leonardus Simarmata mengatakan, sang ibunda sendiri sedang bekerja di Malaysia saat menerima informasi tersebut.

"Setelah laporan penganiayaan dibuat, Jumat (8/12/2023), polisi langsung berkomunikasi dengan ibunya yang saat ini bekerja sebagai PMI (pekerja migran Indonesia) di Malaysia," ujar Leonardus di kantornya, Selasa (12/12/2023).

Sayangnya, ia tidak bisa segera pulang ke Tanah Air untuk menemani sang buah hati yang dirawat di RS Polri Kramatjati dan sedang mengalami koma. 

Leonardus menyebut, kemungkinan besar, penyebabnya adalah ketiadaan uang unyuk biaya perjalanan dari Malaysia ke Indonesia.

Meski demikian, Leo, sapaan akrab Leonardus, berjanji akan berusaha memulangkan sang ibunda ke Indonesia agar bisa segera bertemu dan menemani buah hatinya.

"Kami mengupayakan agar ibu korban bisa segera pulang ke Indonesia. Ibunya sudah tahu anaknya sekarang di RS Polri," terang Leo.

Sementara untuk ayah korban, Leo memastikan, sudah bercerai dengan istrinya. Posisinya pun saat ini tidak di Jakarta, melainkan di Bengkulu.

Tetapi pada Senin (11/12/2023) malam, ia tiba di rumah sakit untuk mendampingi H. 

"Tadi malam telah sampai bapak kandung H dari Bengkulu untuk mendampingi korban," ucap Leo.

Diberitakan sebelumnya, H adalah balita yang dititipkan untuk hidup bersama adik dari ibu alias tantenya berinisial SAB (17) di sebuah rumah kontrakan, Kramatjati, Jakarta Timur.

SAB sendiri tinggal di sana bersama kekasihnya bernama Risqi.

Risqi rupanya sering menganiaya H sejak awal mengontrak, yakni November 2023.

Penganiayaan dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah pemukulan dan menyundut tubuh H dengan rokok sehingga tubuh balita malang itu dipenuhi luka bakar.

Penganiayaan berakhir pada Jumat saat H muntah darah dan tidak sadarkan diri. Risqi membawa korban ke RS Polri Kramatjati. 

Kepada tenaga kesehatan di IGD, Risqi menyebut H tak sadarkan diri usai terjatuh. Namun, kebohongannya terungkap usai tenaga kesehatan menemukan banyak luka di tubuh korban.

Pihak rumah sakit pun menghubungi Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur. Setelah diinterogasi intensif, serta ditemukan bukti penganiayaan berupa video, Risqi akhirnya mengakui perbuatannya.

Saat ini, Risqi sudah ditangkap dan ditahan di Polres Metro Jakarta Timur.

Risqi dikenakan Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 341 KUHP. Ia terancam hukuman 15 tahun penjara.

Sementara SAB masih diperiksa secara intensif dan masih berstatus saksi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/13/09133991/ibu-balita-di-kramatjati-tahu-anaknya-disiksa-tapi-terhalang-biaya-pulang

Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke