Pasalnya, fasilitas di ruang terbuka tersebut dinilai masih minim meski pembangunannya menelan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sejumlah Rp 4,4 miliar.
Mahal dan tak sebanding
Warga asal Kecamatan Limo bernama Sri (58) menilai fasilitas Depok Open Space tak sebanding dengan anggarannya digelontorkan.
"Mahal ya, soalnya kalau secara fasilitas masih kurang padahal," celetuk Sri saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (26/12/2023).
Sri berujar, fasilitas Depok Open Space masih minim sarana bermain untuk anak-anak.
Selain itu, ruang terbuka tersebut juga tidak memiliki tempat berteduh maupun toilet yang terjangkau.
"Katanya kan ramah anak, saya kira wahana bermainnya itu banyak, terus ada tempat berteduh kalau kehujanan, lah ini enggak ada," ujar Sri.
"Toiletnya juga bingung nyarinya, anak saya mau pipis. Terus cari tempat cuci tangan juga bingung sudah muter saya, akhirnya pakai air minum cucinya," sambungnya.
Hal senada dengan Sri turut disampaikan warga Depok lainnya bernama Okki (34).
"Dengan segitu (anggaran Rp 4,4 miliar), masih banyak fasilitas yang perlu ditambah sih, yang bawa anak kasihan panas-panasan. Enggak ada buat neduh, takutnya tiba-tiba hujan, apalagi yang datang bawa bayi," ujar Okki.
Oleh sebab itu, Okki berharap fasilitas Depok Open Space bisa dilengkapi lagi agar warga yang berkunjung menjadi lebih nyaman.
Menurut Okki, tidak ada banyak ruang terbuka di Depok sehingga Depok Open Space memberi angin segar bagi warga untuk rekreasi.
"Harusnya bisa ya kayak yang di Bogor, tempat buat olahraganya ada, tempat buat anak main ada, buat neduh juga disediakan soalnya jarang yang beginian di Depok," tutur Okki.
Sebagai informasi, Depok Open Space terletak tepat di depan Kantor Wali Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Jawa Barat.
Ruang terbuka yang berdiri di lahan seluas 2.444 meter persegi itu disebut menelan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hingga Rp 4,4 miliar.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (26/12/2023) siang, Depok Open Space dilengkapi kolam air mancur dan berbagai lampu hias. Lampu-lampu itu hanya dinyalakan pada malam hari.
Selain itu, Depok Open Space memiliki area bermain. Para orangtua bisa memantau buah hati mereka sambil duduk di dua tribune yang tersedia.
Kemudian, di sisi kiri Depok Open Space, ada sebuah bangunan berbentuk tabung dengan kaca bening di beberapa sisi tembok sehingga bagian dalamnya terlihat. Bangunan itu terkunci rapat.
Namun, saat ditilik dari kaca, terlihat sejumlah rak dipenuhi buku berjejer mengisi ruangan tersebut.
Ruangan ini tampaknya merupakan perpustakaan mini Depok Open Space.
(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Nursita Sari, Akhdi Martin Pratama, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/27/14461901/sorotan-warga-soal-depok-open-space-sebut-fasilitasnya-masih-kurang-meski