Sekitar pukul 10.30 WIB, seorang saksi berinisial ML (48) yang sedang kerja bakti dengan anak-anak panti sosial tiba-tiba mendengar suara benda jatuh.
Saat menghampiri sumber suara, ML menemukan AR dalam keadaan sudah tewas.
ML menghubungi petugas keamanan berinisial A (29). A kemudian meneruskan kabar itu kepada AL (49) selaku kepala keamanan di sana.
"Selanjutnya AL menghubungi polisi. Setelah anggota tiba di lokasi, benar ada korban meninggal dunia," kata Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra saat dikonfirmasi, Sabtu (30/12/2023).
Jajaran Polsek Cakung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, AS ditinggal sendiri. Sementara itu, orangtuanya sedang bekerja.
Ketika memeriksa unit yang ditempati korban dan keluarganya, polisi mengetahui bahwa pintu rumah terkunci.
"Pintu rumah dikunci dari dalam oleh korban dan ditempel bangku. Jendela rumah setinggi satu meter terbuka," ungkap Panji.
Adapun korban mengalami luka di kepala. Benturan keras yang menyebabkan kepala korban berdarah membuatnya tewas di tempat.
"Luka-luka lainnya tidak ditemukan. Pihak keluarga tidak bersedia korban diotopsi. Mereka melampirkan surat pernyataan dan menerima peristiwa sebagai musibah," ujar Panji.
"Jendela tidak ada teralinya. Diperkirakan, anak terjatuh dari jendela tersebut," lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/30/15232941/kronologi-bocah-7-tahun-tewas-usai-jatuh-dari-lantai-4-rusun-rawa-bebek