Salin Artikel

Pengeroyok Sekuriti Rusun Marunda Sempat Jarah dan Rusak Aset Pemprov di Sana

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengeroyok sekuriti Rusun Marunda juga sempat menjarah barang-barang di rusun yang merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Kepala Satuan Pelaksana Penertiban UPRS Wilayah II DKI Jakarta Salfar Ridwan mengatakan oknum tersebut mengambil material alumunium dan besi di rusun.

"Sudah habis-habisan. Selama ini aluminium, besi, bahkan kenapa kita marah itu kenapa, karena yang sekarang dibobol itu adalah dinding balok penyangga bangunan. Kami khawatir jangan sampai dibobol, diambil besinya terus ambruk," kata Salfar saat dihubungi, Jumat (5/1/2024).

Selain itu, dia mengatakan mereka juga merusak beberapa barang di lobi UPRS Wilayah II DKI Jakarta.

"Kalau dari kami, ada meja resepsionis yang rusak, kursi, kipas itu rusak semua. Kalau kerugian materi sih kecil, tapi kalau di luar materi itu kan itu ada teror dan lain-lain sih," ujar Salfar.

Salfar berkali-kali sudah menegur terduga pelaku penjarahan tersebut sebelumnya. Namun mereka sulit diatur.

"Soal penjarahan udah kita selalu tegur bahkan si pelaku ini saya sudah panggil. Dia juga omong ini yang terakhir. Tapi ujungnya ya begitu juga," jelas Salfar.

Sebagai informasi, sekuriti Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Marunda, Candra Yuda Suteja (48), melayangkan laporan ke Polres Metro Jakarta Utara atas dugaan penganiayaan dan pemukulan.

Laporan itu lahir setelah dia mengaku dipukuli hingga babak belur oleh warga luar rusun pada 31 Desember 2023 lalu.

Laporan Candra teregister dengan LP/B/2/I/2024/SPKT/POLRESMETROJAKUT/POLDAMETROJAYA tertanggal 3 Januari 2024.

Dari foto-foto yang diterima Kompas.com, wajah Candra terlihat memar di bagian pipi, dagu hingga dahi.

Kronologi

Peristiwa pengeroyokan Candra bermula dari aksi penjarahan oleh salah satu warga RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang diketahui bernama Rizki Aditya Maulana alias Bombom pada 31 Desember 2023.

Saat itu, Candra yang tengah berjaga di lokasi Rusun Marunda menangkap dan menegur Bombom.

Tak terima ditegur, Bombom memaki balik Candra. Candra yang kesal lalu memberi sebuah pukulan keras ke arah wajah Bombom.

"Karena tidak terima, dia bawa ketua gengnya, ketua preman di situ yang biasa untuk maling, menagih biaya berobat (bernama Ipul)," kata Candra saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).

Saat itu, Candra dan rekan sekuriti lainnya hanya bisa membayar biaya pengobatan Rp 400.000 dari total Rp 2 juta yang diminta oleh Ipul dan Bombom.

"Karena tidak puas, dia (Ipul) lapor lagi ke kakaknya ketua geng itu, namanya Ivan," ujar Candra.

Penyerangan kemudian terjadi pada Senin (2/1/2024) petang.

Bombom membawa Ipul dan kakak kandungnya yang bernama Setajudin alias Ivan untuk mencari Candra di lokasi Rusun Marunda.

"Bombom bersama kakak kandung dari Ipul yaitu Ivan alias Setajudin, kurang lebih 25 orang anak muda dari Marunda Kongsi mendatangi kami di Pos 1 sekuriti (Blok A)," ucap Candra.

"Saat itu Ivan lagi mabuk, Ivan ajak anak-anak untuk menyerang kami, termasuk saya," ujar Candra.

Selain Candra, ada tiga sekuriti lain bernama Saing, Maulana Yusup dan Didi, yang menjadi korban pemukulan oknum warga dari RW 07.

Candra Yuda Suteja (48), telah melaporkan terduga pelaku S, SA, RAM, R, B dan lain-lain ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dengan Pasal 170 KUHP tentang dugaan tindak pidana pengeroyokan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/05/09273661/pengeroyok-sekuriti-rusun-marunda-sempat-jarah-dan-rusak-aset-pemprov-di

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke