Salin Artikel

Pendaftar Sepi, Bawaslu DKI Masih Kekurangan Pengawas TPS Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 di wilayah DKI Jakarta minim peminat.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta mencatat, baru 25.602 pendaftar hingga 7 Januari 2024.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta Burhanudin menjelaskan, jumlah tersebut belum mencapai jumlah petugas yang dibutuhkan, yakni 30.766 orang.

“Masih banyak kekuranganpetugas TPS yang dibutuhkan 30.766 orang,” ujar Burhanudin saat dikonfirmasi, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, jumlah ideal pendaftar petugas TPS harus lah dua kali lipat dari yang dibutuhkan Bawaslu DKI Jakarta.

“Idealnya yang daftar 61.532 supaya bisa diseleksi. Dua kali lipat dari yang dibutuhkan,” kata Burhanudin.

Burhanudin menduga, minimnya jumlah pendaftar petugas TPS Pemilu 2024 ini karena banyak warga Jakarta yang belum mendapat informasi.

Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi pendaftaran Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) KPU DKI Jakarta dan saksi partai.

“Jadi mungkin informasinya belum sampai ke semua masyarakat Jakarta. Kemudian ini kan lembaga ad hoc, yang masa kerjanya satu bulan. Kemudian bertepatan dengan perekrutan KPPS dan saksi partai,” ungkap Burhanudin.

Kini, jajaran Bawaslu DKI Jakarta masih membahas kemungkinan perpanjangan masa pendaftaran petugas TPS Pemilu 2024 yang berakhir 8 Januari 2024.

"Masih didiskusikan untuk diperpanjang", pungkas Burhanudin.

Sebagai informasi, Pendaftaran Pengawas TPS pada Pemilu 2024 dibuka mulai 2 Januari 2024. Informasi tersebut diumumkan melalui laman resmi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rabu (27/12/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/10/17150231/pendaftar-sepi-bawaslu-dki-masih-kekurangan-pengawas-tps-pemilu-2024

Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke