Salin Artikel

Jebakan Prostitusi "Online" Jerat Remaja di Bekasi: Cari Mangsa lewat Aplikasi Kencan, lalu Sekap dan Jual Korban

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial A (15) di Bekasi terjebak dalam prostitusi lewat sebuah aplikasi kencan daring (online).

A tidak pernah menyangka bahwa pria yang ia kenal lewat aplikasi kencan itu bakal menyekap dan menjual dirinya pada pria hidung belang.

Ketua Komnas Perempuan dan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menuturkan, A berkenalan dengan seorang pria melalui aplikasi MiChat. Tak berselang lama, mereka bertemu.

Korban dibawa ke sebuah rumah kontrakan di wilayah Pondok Gede, Bekasi. Pria itu lalu menawarkan pekerjaan kepada korban.

"Korban enggak tahu pekerjaan apa yang dia dapatkan. Karena tergiur, akhirnya mau terima pekerjaan itu," ucap Lia, Kamis (11/1/2024).

Diminta layani pria hidung belang

Iming-iming pekerjaan yang ditawarkan pelaku ternyata hanya jebakan. Pria itu malah menyuruh A berfoto dengan pakaian yang telah disiapkan.

"Ternyata foto disebarkan lewat aplikasi MiChat. Setelah disebarkan datang pelanggan pertama, korban enggak bisa ke mana-mana," ucap Lia.

Lia menuturkan, korban awalnya diminta melayani pria tersebut. Namun, pelaku rupanya terus menjual korban.

"Korban mencoba berbohong sama si cowok ini pengin ambil pakaian ke rumahnya. Di situ lah dia kabur," tutur dia.

Iming-iming gaji 

Remaja di Bekasi yang menjadi korban prostitusi online itu diimingi pekerjaan oleh pelaku dengan gaji Rp 1 hingga Rp 2 juta dalam sebulan.

"Cowok itu bilang kepada A, diiming-imingi kerja dengan bayaran uang Rp 1-2 juta per bulan. Korban karena masih sekolah, tertarik," ucap Lia..

Ternyata, korban dijual oleh pelaku lewat aplikasi itu untuk melayani pria hidung belang. A dibayar Rp 50.000 dalam sekali melayani.

"Menurut keterangan korban, setiap kali dijual, ada yang dibayar Rp 250.000, Rp 300.000, dia dikasih upah Rp 50.000," kata Lia.

Muncikari pegang kendali

Dari keterangan korban, ada tiga orang pria yang diduga sebagai mucikari dalam kasus prositusi online tersebut.

"Ada tiga mucikari, ini semua (korban) anak-anak di bawah umur. A yang menyewa kontrakan, D yang ngejualin, satu pria lagi belum disebutkan namanya tapi dia yang terima uang," tuturnya.

Korban akhirnya berhasil kabur dari kontrakan tersebut setelah dua minggu dengan dalih ingin mengambil pakaian di rumah.

Setelah korban berhasil kabur dan menceritakan peristiwa itu, orangtuanya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota dan ke Komnas PA.

Sayangnya, Lia mengatakan, belum ada kejelasan dari pihak kepolisian hingga sekarang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/11/17020871/jebakan-prostitusi-online-jerat-remaja-di-bekasi-cari-mangsa-lewat

Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke