Salin Artikel

Nestapa Sopir Truk Kontainer, Bertaruh Nyawa Hadapi Pungli Anak “Asmoro” dengan Upah Pas-pasan

Aksi pemalakan oleh kelompok orang yang biasa disebut anak “Asmoro” menjadi "makanan" sehari-hari mereka.

Saat berhadapan dengan kelompok Asmoro, Nurhana dkk juga seringkali ditodong senjata tajam di depan muka.

Meski sudah terbiasa menghadapi para pelaku tindak kriminal, para sopir truk kontainer itu tetap resah. Sebab, mereka mempertaruhkan nyawanya.

Terlebih, kerasnya perjalanan pulang-pergi mengantar barang tidak sebanding dengan upah yang mereka dapat.

Karena itu, para sopir truk kontainer berharap pemimpin di negeri ini benar-benar mampu memberantas pungli.

“Siapa pun yang akan menjadi presiden, tolong, Asmoro diberantas, pungli di pelabuhan dibersihkan semua,” kata Nurhana saat ditemui Kompas.com di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (10/1/2024).

“Bilangnya kadang-kadang enggak ada pungli, eh di dalam (pelabuhan) tetap saja ada permainan, sama saja itu mah,” lanjut dia.

Ada beberapa daerah yang marak anak Asmoro dan sangat meresahkan, yakni Tomang, Jakarta Barat; Dadap, Tangerang; Babelan, Bekasi; dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Intensitas pemalakan semakin tinggi pada malam hari.

Anak-anak Asmoro itu berada di sejumlah titik di satu wilayah dan akan “memberikan pelajaran” kepada siapa pun yang melawan karena tidak memberi uang sesuai permintaan.

Kata Fahrurozi, anak Asmoro tidak segan masuk ke dalam ruang kemudi dan merampas barang berharga.

“(Yang dirampas sama mereka) yang kelihatan saja di dalam kursi kemudi. Terkadang, nyawa kami juga terancam. (Mereka menodong) pakai pisau kecil,” ungkap Fahrurozi.

Pungli di pelabuhan

Selain menghadapi anak Asmoro, para sopir kontainer juga harus berhadapan dengan pungutan liar atau pungli di sejumlah pelabuhan di Jakarta Utara.

Padahal, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyoroti hal tersebut setelah mendapat laporan pungli yang kerap terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, saat berkunjung ke kawasan bisnis tersebut, 10 Juni 2021.

Dalam pertemuannya dengan para sopir, Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan memintanya menuntaskan permasalahan tersebut.

“Kalau kami enggak kasih (uang), diperlambat sama mereka, dibongkarnya. Enggak satpam (yang melakukan pungli) dan segala macam. Sekarang mah ribet, apa-apa duit,” ungkap Nurhana.

“Katanya sudah enggak ada, dilarang pungli, tapi masih banyak pungli (di pelabuhan-pelabuhan),” imbuh dia.

Saat ditanya pelabuhan mana saja yang ada pungli, Nurhana tidak menyebutkan secara spesifik. Namun, ia memastikan, di setiap pelabuhan masih banyak pungli.

“Saat ini masih banyak, hampir setiap depo semua (ada pungli). Ya semua (pelabuhan) ada pelicin, pada minta semua,” kata dia.

Upah pas-pasan

Untuk memberikan uang kepada anak-anak Asmoro dan pelaku pungli di pelabuhan, para sopir kontainer menyiapkan duit recehan yang diambil dari uang jalan.

Uang jalan tersebut selalu mereka terima dari perusahaan sebelum mengantar barang ke tujuan masing-masing.

Nominal uang jalan yang diterima para sopir berbeda-beda. Sebab, hal tersebut diukur dari jarak tujuan pengantaran barang.

Namun, kata Nurhana, minimal uang jalan yang diterima sopir adalah Rp 600.000.

“Banyak sih pengeluaran (dalam satu kali perjalanan). Paling tidak, sisa Rp 100.000 (uang jalannya),” timpal Bagas.

Selain itu, pemasukan para sopir truk kontainer setiap bulannya terbilang pas-pasan. Mereka menerima gaji berdasarkan jumlah pengantaran barang per bulan.

Untuk satu kali pengantaran barang ke tempat tujuan, para sopir truk kontainer menerima upah Rp 120.000.

“(Jumlah uang yang diterima per bulan itu) tergantung ramai atau enggaknya. Paling sedikit 15 tarikan. Paling Rp 2 juta (per bulan),” ungkap Fahrurozi.

Tak punya asuransi kesehatan

Meski bekerja mempertaruhkan nyawa dan upah pas-pasan, rupanya para sopir truk kontainer tidak memiliki asuransi kesehatan.

“Enggak ada (asuransi kesehatan). Soalnya kami kan mitra, bukan karyawan,” tutur Nurhana.

Namun, Fahrurozi mengatakan, para sopir kontainer yang tergabung dalam serikat atau paguyuban kemungkinan besar akan mendapatkan asuransi tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/12/06332001/nestapa-sopir-truk-kontainer-bertaruh-nyawa-hadapi-pungli-anak-asmoro

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke