JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan jasad wanita diduga berinsial HG yang ditemukan di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok meninggal secara alami
Polisi menegaskan, tak ada tanda kekerasan atau pembunuhan di sekujur jasad wanita yang diduga berasal dari Fakfak, Papua Barat, tersebut.
"Kami sudah lakukan upaya otopsi, penyebab kematian saat ini, kematian yang sifatnya normal. Tidak ada tanda kekerasan, tidak ada tanda tulang patah, atau goresan dan sayatan," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krisnha ditemui di kantornya, Jumat (26/1/2024).
Selain itu, polisi juga memastikan HG bukan meninggal karena diracuni.
"Kondisi tidak ada racun dalam lambung dan tak ada senyawa lainnya. Meninggal secara alami," ungkap Krisnha.
Identitas mayat itu terungkap setelah polisi melakukan serangkaian penelusuran jalur kontainer tempat korban ditemukan.
Polres Fakfak kemudian mengirimkan informasi bahwa ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya satu bulan belakangan.
"Hasil penelusuran kami terhadap penjejakan kontainer tersebut, perjalanannya berada di wilayah Fakfak sebelum masuk ke Jakarta. Dari penyelidikan, ada seorang keluarga dari Fakfak melaporkan temuan soal anggota keluarga yang hilang," ucap Krisnha.
Dari hasil wawancara dengan keluarga, polisi menemukan kecocokan.
"Kami telusuri, bandingkan foto, dokumen keluarga dengan mayat. Dari beberapa tanda, rambut, aksesoris gelang dan kulit, itu ada beberapa kemiripan. Kami berhasil temukan identitas, jadi wanita itu atas nama HG kurang lebih usia 50-60 tahun," ucap Krisnha.
Namun, HG tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dokumen keluarga yang menguatkan temuan tersebut adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kartu tanda pernah berobat di RSUD Fakfak.
Untuk menguatkan temuan tersebut, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak berkoordinasi untuk mencocokkan sampel DNA yang mengaku keluarga dengan mayat berinisial HG.
"Sejauh ini masih pendalaman. Dari yang mengaku keluarga, kami sedang lakukan upaya DNA. Dari DNA keluarga yang terkonfirmasi di sana, akan kami cocokkan dengan mayat HG di sini," tutup Krisnha.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/26/19103011/tak-ada-tanda-kekerasan-pada-mayat-wanita-di-peti-kemas-polisi-kematian