"Masyarakat di sekitar stasiun itu melakukan pemberdayaan lingkungan atau halamannya untuk menjadikan lahan parkir. Tentu kami mendorong ini," ujar Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo di Halte Transjakarta Bundaran HI, Selasa (30/1/2024).
Syafrin mengatakan, dukungan agar warga memanfaatkan halaman rumah menjadi lahan parkir dilatarbelakangi persoalan beberapa stasiun di Jakarta yang tak memiliki tempat memadai.
"Memang gini, beberapa stasiun khususnya stasiun KRL, memang beberapa itu tidak memiliki lokasi-lokasi parkir yang memadai dari sisi jumlah," ucap syafrin.
Meski mendapat dukungan dari Dishub DKI Jakarta, bukan berarti petugas Dishub bisa memanfaatkan kesempatan menerima uang dari warga dengan dalih izin parkir.
Kasus itu terjadi di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Ada warga yang menggunakan lahan rumah sebagai tempat parkir, tetapi bayar Rp 600.000 per bulan kepada oknum petugas Dishub.
Namun, Syafrin mengaku, tengah menelusuri siapa oknum anggotanya yang diduga terlibat pungutuan liar (pungli) karena menerima uang Rp 600.000 per bulan dari warga.
"Nanti saya cek. Saya baru (tahu). Ini Stasiun Cakung? Nanti saya cek," ujar Syafrin.
Ia menegaskan akan memberi sanksi kepada petugas jika hasil penelusurannya dinyatakan terbukti menerima uang.
"Saya akan berikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan jika benar ternyata ada petugas Dishub yang kemudian memungut biaya kepada masyarakat," ujar Syafrin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/30/12463991/dishub-dki-dukung-warga-berdayakan-halaman-rumah-dekat-stasiun-krl-untuk