Salin Artikel

Upaya Mencegah Petugas KPPS "Tumbang" di Pemilu 2024, dari Perketat Tes Kesehatan hingga Permudah Proses Rekapitulasi

Setidaknya, tercatat ada 894 petugas yang meninggal dan 5.175 petugas yang sakit saat bertugas pada Pemilu 2019.

Oleh sebab itu, sejumlah upaya dilakukan Komisi Pemilihan Umun (KPU) dan pihak terkait untuk mencegah petugas KPPS "tumbang" pada Pemilu 2024.

Sediakan vitamin dan suplemen

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bakal menyediakan suplemen dan vitamin untuk para petugas KPPS Pemilu 2024.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, suplemen dan vitamin itu akan tersedia di posko pelayanan kesehatan untuk KPPS yang dibangun di kantor-kantor kecamatan.

“Di posko, kebutuhan obat-obatan pasti akan kami penuhi,” ujar Ani kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Menurut Ani, suplemen atau vitamin baru akan diberikan ketika petugas KPPS membutuhkan.

Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka dalam menjaga kondisi kesehatan saat bekerja.

“Jadi kalau memang dibutuhkan vitamin, kondisi menurun dan lain-lain, kami sediakan vitamin sesuai dengan standar posko dan Dinkes,” kata Ani.

Memperketat tes kesehatan

Ketua KPU Jakarta Barat Endang Istianti mengatakan, pihaknya memperketat tes kesehatan calon petugas KPPS pada Pemilu 2024.

Hal itu dilakukan guna mencegah kejadian 12 petugas KPPS di Jakarta Barat meninggal dunia pada Pemilu 2019 terulang.

"Syarat kesehatan bagi KPU itu wajib. Tidak boleh ada orang yang tidak lolos screening kesehatan, kemudian menjadi petugas," kata Istianti di Lapangan Centra Niaga Puri (CNI), Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2024).

"Kami tidak mau petugas ini (sakit) nantinya, bekerja kan berat ya. Pengalaman tahun 2019 itu ada 12 orang petugas KPPS meninggal di Jakarta Barat," tambah dia.

Menurut Endang, 12 petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2019 rata-rata disebabkan sakit dan kelelahan.

"Paling banyak meninggal karena satu, jantung; yang kedua, kelelahan; yang ketiga, hipertensi," ucap Istianti.

Selain memperketat tes kesehatan, KPU bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudin Jakbar) menyediakan angkutan gawat darurat (AGD) untuk mengantisipasi adanya petugas yang sakit.

"Nah sedangkan untuk 14 Februari, kami akan bekerja sama dengan Sudin Jakbar untuk nanti ada satu AGD atau petugas kesehatan yang stand by," ucap dia.

Permudah proses kerja rekapitulasi

Ketua KPU Kota Jakarta Selatan Muhammad Taqiyuddin mengatakan, pihaknya akan mempermudah proses kerja anggota KPPS agar tidak kelelahan.

“Kalau dari pengalaman 2019, yang menjadi korban kan petugas yang memiliki komorbid dan mengalami kelelahan. Makanya kami coba antisipasi dengan cara menghadirkan sistem rekapitulasi baru,” ujar Taqiyuddin saat dihubungi, Jumat (2/2/2024).

Sistem rekapitulasi anyar yang dimaksud, lanjut Taqi, adalah sistem yang memperbolehkan KPPS untuk menyalin formulir hasil perhitungan.

Dengan sistem ini, diharapkan tenaga petugas KPPS tak terlalu terkuras karena hanya menulis hasil rekapitulasi di satu formulir saja. Formulir C1 itu nantinya akan dibuat ke bentuk digital.

Pada Pemilu 2019, petugas KPPS diwajibkan untuk mengisi formulir hasil rekapitulasi sebanyak saksi yang hadir di tempat pemungutan suara (TPS).

Akibatnya, tenaga petugas KPPS terkuras karena waktu istirahat yang sangat minim.

“Dulu formulir hasil penghitungan surat suara namanya Formulir C1 dan formulir ini harus ditulis sesuai dengan saksi yang hadir. Makanya sangat menguras tenaga, apalagi ada empat jenis,” ungkap Taqi.

“Sekarang, Pemilu 2024, Formulir C1 sudah berganti nama jadi Formulir C Hasil. Formulir C Hasil nantinya bisa disalin dan dibagikan ke saksi. Formulir yang dikasih ke saksi namanya Formulir C Hasil Salinan,” imbuhnya.

(Tim Redaksi: Tria Sutrisna, Rizky Syahrial, Dzaky Nurcahyo, Dani Prabowo, Nursita Sari, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/03/17515591/upaya-mencegah-petugas-kpps-tumbang-di-pemilu-2024-dari-perketat-tes

Terkini Lainnya

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang di Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang di Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke