Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin malam, bongkahan berkelir oranye sudah tergeletak hingga menyebabkan aliran air tersendat.
Dilihat lebih dekat, sisi bawah struktur bangunan itu tampak dipenuhi lumut.
Sampah di Kali Inspeksi Grogol juga ikut tersangkut di sekitar bongkahan tembok yang jebol.
Beberapa petugas tampak membersihkan sampah yang menyangkut agar air tak meluap dan menyebabkan banjir. Mereka langsung turun ke kali dengan peralatan seadanya.
Petugas Saringan Unit Pelayanan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Agus mengatakan, tembok pos pantau jebol sekitar pukul 14.30 WIB.
"Memang sudah lama, kayak tekanan airnya rembes ke bawah. Jadi lama-lama (tembok) tergerus," ujar Agus di lokasi.
Curah hujan tinggi, lanjut dia, menyebabkan debit air meningkat dan terus mengikis tembok yang sudah lapuk. Akibatnya, pos pantau jebol.
"Insya Allah besok sudah ditangani, ditindaklanjuti. Jadi difokusin di sini dulu, diutamakan mesinnya dulu, biar sampah enggak ada yang kesumbat," ucap Agus.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti mengungkapkan, pos pantau yang jebol berada di sekitar saringan sampah milik Dinas LH DKI.
"Yang longsor konstruksi rumah genset, (akibat) tergerus air yang cukup deras. Saat ini sedang dilakukan upaya pengangkatan beberapa panel bar screen supaya tidak terjadi efek bendung," ungkap Purwanti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/05/21130821/pos-pantau-pintu-air-palmerah-jebol-bongkahan-tembok-jatuh-ke-kali