Salin Artikel

Kronologi Pencurian Rp 9,7 Juta di Pom Bensin Enggano, Pelaku Beraksi Saat Petugas Beli Minum

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan maling melancarkan aksinya di pom bensin Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.

Petugas pom bensin berinisial IS (21) menyebut peristiwa itu terjadi ketika dirinya berjaga.

IS pergi ke warung untuk membeli air minum. Setelah pulang, IS terkejut melihat laci tempat penyimpanan uang sudah kosong.

"Pas waktu saya lagi jaga, saya minum dulu. Maksudnya saya sambil istirahat di warung. Alhasil, ya keterangan yang di video. Mereka ambil uang dalam laci," kata IS ditemui di lokasi kejadian, Selasa (13/2/2024).

Sepengetahuan IS, terduga pelaku terdiri dari tiga orang pria yang naik satu motor.

"Kalau kata saya, pelaku ada tiga orang, berdasarkan video CCTV. Yang dua beraksi, yang satu memantau, mengalihkan pembicaraan sopir angkutan umum," lanjutnya.

Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, tampak dua pria mengendarai motor tiba di pom bensin tersebut dan terlihat seolah tengah mengantre untuk isi bahan bakar.

Saat itu, ada sebuah mobil truk tengah mengisi bahan bakar diikuti dengan angkot merah di belakangnya.

Tak lama kemudian, kedua terduga pelaku mendekat ke bagian laci tempat penyimpanan uang dan melancarkan aksinya.

Atas kejadian ini, Ismail menyebut pihaknya kehilangan uang sebesar Rp 9,7 juta yang tersimpan di laci penyimpanan uang.

"Nominal Rp 9,7 juta. Posisi loker tertutup rapat. Tapi mungkin dia mengerti situasi. Karena ada kesempatan, mereka ambil. Loker itu enggak ada kuncinya. Saya cuma tutup rapat saja," tutup Mail.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/13/15035371/kronologi-pencurian-rp-97-juta-di-pom-bensin-enggano-pelaku-beraksi-saat

Terkini Lainnya

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke