"Kemarin langsung ditutup karena ramai terus di akun Instagram Depok 24 jam, karena dipakai perosotan oleh anak-anak," kata Citra kepada Kompas.com, Rabu (21/2/2024).
Citra mengungkapkan, perilaku anak-anak tersebut terjadi di luar pengawasan Dinas PUPR.
"Sebenarnya, anak-anak menggunakan JPO sebagai perosotan di saat musim hujan juga di luar kendali kami," tutur Citra.
Menurut Citra, akses keluar-masuk jembatan dibuat bidang miring, bukan anak tangga, supaya ramah penyandang disabilitas.
Dinas PUPR juga memasang jalur kuning (guiding block) di bagian tengah bidang miring untuk memudahkan para penyandang disabilitas menggunakan JPO.
"Sebenarnya, bagian tengah jembatan berwarna kuning yang dipakai jadi perosotan diperuntukkan kepada disabilitas saat pakai kursi roda. Itulah fungsi bagian tengah JPO tersebut," ungkap Citra.
Selain itu, Citra mengatakan, pembangunan jembatan tersebut sudah mengacu Peraturan Menteri PUPR yang mengatur pedoman fasilitas bagi pejalan kaki.
“Jalur disabilitas pada dasarnya sesuai ketentuan Permen PUPR,” kata dia.
Dinas PUPR juga sudah menyesuaikan kemiringan jembatan sesuai Peraturan Menteri PUPR yang mengatur kemiringan maksimal 20 derajat.
“JPO di area Secawan ini kemiringannya ada di angka 11-17 derajat," ungkap Citra.
Adapun JPO sudah ditutup kurang lebih dua minggu, sejak awal Februari 2024.
"Sudah ditutup dua mingguan dan terus begitu sampai jembatan kami perbaiki," jelas Citra.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/21/13320761/dinas-pupr-benarkan-jpo-di-taman-secawan-depok-ditutup-akibat-dijadikan