Ahmad Nizar, selaku Ketua RW 02 menuturkan, warga di Gang Barjo mendapatkan uang donasi yang terkumpul sebesar Rp 31 juta pada awal bencana longsor terjadi.
Uang tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan dan revitalisasi salah satu rumah warga yang menjadi korban longsor.
“Kebetulan waktu itu megang uang donasi sekitar 31 juta. Kita bagikan uang, kita perbaiki jalan, karena kalau menunggu pemerintah ya gitu,” ucap Nizar saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
“Dari uang donasi, ada satu rumah yang memang kita harus perbaiki sehingga bisa diisi kembali,” sambungnya.
Dalam keterangannya, lokasi longsor berada di atas lahan milik Apollo yang tak jauh dari Aliran Sungai Cidepit.
Sehingga, untuk melakukan pembangunan rumah warga yang terdampak, pihak terkait tidak mau memperbaikinya sendiri dan harus dikomunikasikan bersama dengan pemilik lahan.
“Kata orang Perumkim (Dinas Perumahan dan Permukiman) ini lahan Apollo yang di atas, mereka gak mau sendiri memperbaikinya,” ujar Nizar.
Namun, sampai saat ini, empat lahan bidang tanah yang terdampak bencana longsor belum mendapatkan kejelasan, apakah akan dilakukan pembebasan lahan atau tidak.
“Kalau kejelasan belum ada, cuma tindakan awal (saat longsor terjadi) supaya aman,” ujar Nizar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/22/14012531/belum-dapat-bantuan-pemerintah-warga-gang-barjo-andalkan-uang-donasi