Oleh karena itu, anggota GudRnD & Stuffo, Untung (27) mengatakan bahwa komunitasnya menawarkan sistem barter.
“Nah, kalau saat ini, ya kami programnya barter. Nah, kami kan enggak punya biaya. Kita bingung, kita enggak ada biaya untuk angkut, biaya untuk pengiriman,” kata Untung saat ditemui Kompas.com di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
“Akhirnya, ya sudah. Barangnya (APK) datang, diserahkan, nanti kita akan barter dengan hasil olahan,” ujar Untung lagi.
Untung mengatakan, keuntungan hasil olahan limbah APk ada yang digunakan untuk berdonasi dan biaya sewa kontrakan rumah produksi GudRnD & Stuffo.
Sejauh ini, GudRnD & Stuffo belum memberikan barang-barang hasil olahannya karena masih dalam proses produksi.
Tetapi, ada beberapa hasil olahan limbah APK yang sudah terlihat, antara lain dalam bentuk meja, kursi, asbak rokok, tas, roster, bata ekspos atau bata tempel, dan lain-lain.
Untung mengungkapkan, GudRnD dan Stuffo menampung limbah APK mencapai 10 ton.
Limbah-limbah tersebut mereka dapatkan setelah komunitas menyebar pengumuman melalui media sosial bahwa GudRdN dan Stuffo siap menampung APK.
“APK ini datangnya dari Kelurahan Cipedak, Kelurahan Lenteng Agung, Kelurahan Tanjung Barat, Panwascam Beji, Panwascam Pancoran Mas,” ujar Untunh.
Selain itu, para anggota juga menjemput bola dengan menghubungi caleg-caleg yang mereka kenal mengenai program pengumpulan limbah APK ini.
“Sama ini, yang kami terjun pas masa tenang. Kalau ditotal, kemungkinan ada 10 ton (APK). Kalau dilihat dari kapasitas mobil yang datang ya,” ungkap Untung.
Sebelum program pengolahan limbah APK ini, GudRnD & Stuffo sudah sejak lama mengolah limbah-limbah tersebut untuk dijadikan barang bermanfaat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/27/11392401/tak-punya-biaya-kumpulkan-limbah-apk-komunitas-di-jagakarsa-tawarkan