Salin Artikel

Keluh Kesah Peziarah TPU Semper yang Kebanjiran, Ribuan Makam Terus Tergenang Bertahun-tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Clincing, Jakarta Utara, jadi langganan banjir saat musim hujan maupun air laut pasang.

Akibatnya, sebanyak 9.726 makam yang berada di 28 blad atau tiga blok selalu terendam air. Hanya batu nisan saja yang tampak dari makam itu saat banjir.

Pengelola TPU Semper, Clincing, Jakarta Utara, Sukino mengaku mendapatkan banyak protes dari masyarakat karena ribuan makam terendam banjir.

"Sudah pasti protes terus," ucap Sukino ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Minggu (4/3/2024).

Tak hanya sekali, banjir hampir selalu menggenangi area makam di kala musim hujan. Sukino mengatakan, TPU Semper mulai banjir lagi pada Januari 2024.

Pada musim kemarau periode Agustus sampai Desember 2023, TPU Semper mengering sehingga masyarakat bisa melihat makam keluarganya.

Sudah bertahun-tahun

Salah seorang peziarah bernama Tini mengaku sangat sedih saat melihat makam suaminya di TPU Semper terendam banjir.

Bukan hanya saat musim hujan, Tini mengatakan makam suaminya juga terendam banjir saat air laut pasang.

"Sedih sekali, sudah bertahun-tahun begini. Kalau lagi enggak hujan tapi air laut pasang, ya, tetap banjir," ungkap Tini kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Tini mengaku, kondisi dirinya sedang sakit. Namun, ia tetap memaksa untuk berkunjung ke makam suami karena bulan Ramadhan tinggal menghitung hari lagi.

Akan tetapi, setiba di TPU Semper, Tini kaget karena makam suaminya terendam banjir. Tini merasa kesulitan dengan akses jalan menuju makam sang suami yang digenangi banjir.

"Sulit sekali sih, ngeri juga kalau kita tidak hati-hati kejeblos, apalagi kita udah tua begini," katanya.

Namun, Tini bersyukur banjir di TPU Semper tahun ini, tidak setinggi sebelumnya. Tini berharap agar masalah banjir di TPU Semper segera diatasi.

Sederet penyebab

Wakil Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) Juaini Yusuf mengungkap salah satu penyebab TPU Semper banjir adalah lokasinya yang berada di kawasan padat penduduk.

"Jadi, memang sudah dari dulu, karena memang kondisi di sekitar TPU sendiri agak padat penduduk," ucap Juaini ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin.

Selain itu, TPU Semper juga diapit dua aliran sungai, yakni Kali Begok dan Cakung Drain.

Juaini menungkapkan, di Kali Begok sendiri terdapat pemyempitan aliran sungai.

"Jadi, di hulunya agak lebar, tapi mendekati TPU Semper mengecil, alirannya. Kalau ada curah hujan tinggi maka air itu akan meluap, dan belum diturap," sambungnya.

Di sisi lain, salah satu pengelola TPU Semper bernama Sukino menyebut, penyebab terendamnya ribuan makam karena lokasinya yang berada di dataran rendah.

TPU Semper kembali banjir karena area makam yang berada di dataran rendah belum diuruk atau ditinggikan.

Perlu pembebasan lahan

Juaini mengaku, Pemkot Jakarta Utara sudah melaporakan persoalan ini ke Suku Dinas (Sudin) agar mengatasi masalah tersebut.

Ia berharap dapat dilakukan pelebaran Kali Begok sehingga tidak ada penyempitan lagi.

Untuk mengatasi masalah ini, Juani menilai perlunya pembebasan lahan tempat tinggal di kawasan Kali Begok.

"Nah, kalau untuk pembebasan kali itu kan yang melaksanakan Dinas SDA. Kalau Sudin kan cuma ngeruk aja biar tidak terjadi penyempitan lagi," tutupnya.

Penanganan

Sukino mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir yang menggenangi ribuan makam. Salah satunya adalah menyedot air yang menggenangi makam.

"Sehari-hari kita lakuin sih cuma bisa penyedotan air, kita bersih-bersih saluran untuk normalisasi agar air tidak terhambat," ungkap Sukino.

Sukino mengatakan, masalah di TPU Semper yang banjir sebenarnya sudah mendapatkan respons dari dinas terkait.

Rencananya, dinas akan membuat saluran air di sebelah barat TPU Semper. Dengan saluran air tersebut, diharapkannya bisa mengurangi banjir di area makam.

Sukino mengatakan, upaya yang paling tepat untuk mengatasi banjir di TPU Semper yakni menguruk atau meninggikan lokasi makam yang berada di dataran rendah.

Namun, solusi itu belum bisa terealisasi hingga detik ini karena belum ada tanah untuk meninggikan makam.

"Kami butuh tanah. Sampai sekarang tanahnya aja belum ada," tegas Sukino.

Sukino sebelumnya mengatakan, rencana peninggian tanah di Unit Islam Blok A II tidak masuk ke dalam anggaran.

Sukino menjelaskan, pihaknya akan memanfaatkan tanah hasil kerukan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

“Ya dari tanah hasil pengerukan kereta bawah tanah. Tanahnya itu diambil, di bawa ke sini. Kalau ada tanah non anggaran, siapa sih yang enggak mau gratis,” kata Sukino.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/05/22194141/keluh-kesah-peziarah-tpu-semper-yang-kebanjiran-ribuan-makam-terus

Terkini Lainnya

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke