Al mengenang sang guru sebagai sosok yang selalu mengajak siapa pun untuk berbuat kebaikan.
"Almarhum adalah sosok penggerak hati para pemuda, yang bahkan setiap malam minggu selalu mengajak kami untuk melakukan kebaikan," kata Al kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).
Al mengaku bahwa kesedihannya tak terbendung saat mendengar kabar sang guru wafat. Sebab, ia sudah mengenal almarhum sejak lama.
"Dulu, saya rela izin sekolah untuk hadir di kegiatan majelis beliau. Sudah diajak dari TK, sampai sekarang sudah 22 tahun," jelas Al.
Hal serupa juga disampaikan Syukron (21), murid almarhum yang rela izin kerja dan berangkat dari Bogor untuk ikut menghadiri proses pemakaman almarhum.
"Sebelum dengar kabar wafat, hari itu saya sudah enggak enak hati dari sahur. Pas waktu makan siang di kantor dan mendengar kabarnya, saya langsung menangis," ujar Syukron.
"Saya mengikuti beliau dari kelas 7 dan almarhum konsisten membimbing kami untuk terus cinta kepada nabi. Beliau sudah jadi sosok panutan hidup," imbuh Syukron.
Tak jauh berbeda dengan Syukron, salah seorang murid majelis lainnya bernama Budiman (21) asal Sukabumi juga senantiasa menghormati ajaran beliau.
"Beliau adalah sosok tauladan, sosok yang mengajarkan arti cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW yang sesungguhnya," ucap Budiman.
Budiman mengatakan, almarhum selalu mengajarkan kepada para pemuda untuk jangan setengah hati dalam mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Dan Budiman mencoba membuktikannya terhadap almarhum. Dia berangkat jauh-jauh dari Sukabumi sejak waktu subuh tadi sekitar pukul 05.00 WIB, untuk bisa hadir mengiringi pemakaman Habib Hasan bin Ja'far Assegaf.
Sebagai informasi, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf meninggal dunia di usianya yang ke-47 tahun pada Rabu (13/3/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Pada isi wasiatnya, beliau minta dimakamkan di bawah telapak kaki ibunya.
"Ini salah satu wasiat beliau, yang dari awal meminta dimakamkan di bawah kaki ibunya. Bahkan, sudah dihitung oleh beliau di sini tempat meninggalnya nanti," kata adik almarhum, Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).
Beliau adalah pemimpin Majelis Nurul Musthofa yang berdiri sejak tahun 2000. Menurut situs resminya, majelis ini menjadi tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/14/17034431/sosok-habib-hasan-bin-jafar-assegaf-di-mata-muridnya-penggerak-hati-anak